Lampung Timur -- Tim pengabdi Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) kembali melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pengolahan produk berbasis hasil budidaya organik di Desa Kalibening, Lampung Timur. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Agroeduwisata Melon Organik Kalibening (Agromelka) yang berfokus pada pemberdayaan kelompok perempuan tani (KWT).
Dalam pelatihan tersebut, peserta diperkenalkan dengan berbagai inovasi produk turunan hasil pertanian organik, mulai dari kripik kangkung, kemangi, dan bayam, hingga menu khas desa berupa Pecel Sehat Organik Kalibening (Mecel's OK). Selain itu, ibu-ibu tani juga dilatih membuat jus sayuran (bayam, caisim, pakcoy, selada, tomat, wortel, kemangi), sorbet buah melon, es krim berbahan sayuran dan melon, nugget sayuran, serta susu edamame.
Menurut ketua tim pengabdi, Dr. Hening Widowati, M.Si., pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan kreativitas perempuan tani agar mampu mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah. "Dengan diversifikasi produk, ibu-ibu tidak hanya menjual hasil panen segar, tetapi juga bisa menghadirkan produk olahan yang lebih tahan lama dan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi," ujarnya.
Ahli mikrobiologi UM Metro, Dr. Agus Sutanto, M.Si., menekankan bahwa seluruh produk olahan ini berbasis pada bahan organik yang sehat. "Kami ingin memastikan produk tidak hanya enak dan bernilai jual, tetapi juga menyehatkan karena bebas dari residu kimia. Dengan pendekatan organik yang berkelanjutan, konsumen mendapat manfaat kesehatan, sementara petani memperoleh keuntungan ekonomi," jelasnya.
Sementara itu, ahli pemasaran UM Metro, Nani Septiana, M.M., menambahkan bahwa kegiatan ini juga membekali peserta dengan strategi kemasan, pelabelan, dan branding produk. "Identitas produk yang kuat akan membuka akses pasar lebih luas, baik secara offline melalui agroeduwisata maupun secara online di platform digital," katanya.
Kegiatan ini mendapat antusias tinggi dari anggota KWT Kalibening. Mereka berharap keterampilan baru ini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, sekaligus memperkenalkan produk sehat khas desa ke masyarakat luas.
Melalui rangkaian pelatihan ini, Agromelka tidak hanya berfokus pada produksi pertanian organik, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis lokal, menjadikan Kalibening sebagai contoh desa inovatif yang menggabungkan kearifan lokal, teknologi, dan pemberdayaan perempuan tani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI