Di awal Ramadan, kita bersama-sama menetapkan tujuan dan harapan.
Mungkin ada yang bertekad untuk meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak amal, atau mendekatkan diri pada Al-Quran.
Saling berbagi dalam kebaikan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat Ramadan.
Kita membantu sesama yang membutuhkan, menyantuni yang kurang beruntung, dan menyebarkan kebaikan sebanyak mungkin.
Melalui Tantangan dan Ujian
Namun, dalam perjalanan menuju kesempurnaan, kita dihadapkan pada serangkaian ujian dan tantangan.
Puasa yang panjang, kehausan yang menyengat, dan lelah yang menyergap menjadi bagian dari ujian yang harus kita hadapi.
Namun, di balik setiap kesulitan itu, tersembunyi pelajaran berharga tentang ketabahan, ketekunan, dan rasa syukur.
Bagi sebagian orang, Ramadan juga menjadi momen refleksi atas kesalahan masa lalu dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Kita menyesali kesalahan yang telah dilakukan, meminta maaf kepada yang terluka, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Di sinilah kekuatan pengampunan dan kesempatan kedua menjadi landasan utama dalam menjalani Ramadan dengan tulus.