Di sesi kedua, kami adakan lomba kelompok, di mana mereka diberi pertanyaan sesuai apa yang sudah dipelajari di sesi pertama, dan tiap kelompok akan memperoleh skor jika menjawab dengan benar. Ini untuk memperkuat dan menguji ingatan mereka tentang kekayaan Indonesia yang sudah mereka pelajari. Mereka melakukan kegiatan ini dalam kelompok yang dinamai pulau-pulau. Mereka sangat antusias dalam berkompetisi. Saya juga sempat selipkan satu aktivitas 'mengulang Bahasa Jawa'. Saya ingin memperdengarkan bahasa daerah lain ke mereka, agar mereka tahu perbedaan yang nyata antar bahasa daerah. Caranya, setiap kelompok berbaris dan orang pertama diperdengarkan kalimat dalam Bahasa Jawa tanpa anggota kelompoknya mendengar. Kalimat tersebut adalah: nyuwun sewu, nggih. Lalu orang pertama harus membisikkan ke orang kedua dan orang kedua ke orang ketiga, sampai orang terakhir harus mengulangi kalimat yang ia dengar. Di situ mereka belajar bunyi bahasa lain dan sangat excited mereka mengetahui bahasa di Indonesia yang sama sekali mereka tidak pernah dengar bunyinya apalagi artinya. Setelah itu saya beritahukan artinya.
Begitulah kegiatan bersama anak-anak Indonesia dengan 'identitas ganda' yang bersemangat menggapai impian mereka dari sebuah kota kecil di pesisir pantai Jepang, Oarai.Â
Â
Median (Oarai, 12 Maret 2016)