Mata Pers Indonesia -- Seorang Nenek sebatang kara yang diketahui bernama Ma'mari (80 th), warga desa Tukamasea , Dusun Bungaeja, Kecamatan Bantimurung, Kota Maros, Sulawesi Selatan tampak hidup sendirian, dengan usia yang sudah renta, dalam gubuk kecilnya, membuat kehidupan Ma'Mari terlihat sangat memperhatikan.
Saat ditemui di gubuknya, Kamis (11/6/2020).
Nenek Ma'Mari tinggal di rumah yang berukuran 3m x 6m dan gubuk tersebut terbuat dari Seng. bentuk bangunannya yang kecil dan sangat panas, apalagi bila melihat kondisi kedalam rumah, lebih memprihatinkan. Tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya yang renta sudah hampir ambruk. Tak ada kasur untuk menopang tubuh lemah Nenek Ma'Mari.Â
Perabotan rumah tangga di dalam rumah juga membuat miris yang melihatnya, beberapa perabotan dari plastik yang sudah kusam berserakan dan tak terurus.
Rupanya untuk selama ini, Sang nenek masak dengan tungku tanah liat. dengan hanya mengandalkan ranting dan dahan kayu untuk menyalakan api.
Ironis memang, dikala penghujung usianya yang semakin redup, ia harus berjuang sendirian memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, nenek Ma'Mari terkadang mendapat bantuan dari tetangga dan  warga sekitarnya.
Menurut keterangan yang awak media dapatkan dari Kepala Desa Tukamasea, Makmur S.E. mengatakan, "Pemerintah desa selalu memberikan bantuan untuk Nenek Ma'Mari tapi kami juga terbatas untuk itu. kami selaku pemerintah desa berterima kasih atas bantuan dari Bocken oto style dan semoga bocken tetap solid dan semakin sukses", Katanya.
Selain itu, tambahnya lagi, "kami mengucapkan banyak terima kasih terhadap Pipi hermanto yang sedang berlayar di Afrika dan seluruh anggota Bos car community,
Atas bantuannya untuk Ma'mari", Imbuhnya.
Kami juga berterima kasih kepada Kepala desa, ibu sekdes, Rt, dan Babinkantimas Tukamasea atas bantuannya saat kami ke lokasi.