Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Sela Mengais Receh, Komunitas Pengamen Ini Sisihkan Waktu Jalani Kebaikan

26 April 2022   09:44 Diperbarui: 26 April 2022   09:48 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinau Bareng yang diikuti pengamen Komunitas Embong Apik di Masjid Nurul Hidayah Kepanjen. (dokpri)

"Kami juga ingin berubah lebih baik, tidak selamanya menghabiskan waktu hidup dari jalanan!" Begitu semangat yang coba selalu dibangun dan diyakini bersama mereka.

Lebih dari setahun, Embong Apik merawat kebersamaan positif dengan para pengamen dan anak punk ini. Komunitas ini punya kegiatan rutin, namanya Sinau Bareng. Banyak hal diberikan melalui kegiatan ini. Seperti belajar keterampilan sablon, barista kopi, barber dan keterampilan kuliner.

Melalui pelatihan yang memberdayakan martabat sebagai makhluk, siraman spiritual selalu diselipkan. Tentunya, tidak secara frontal dan kaku.


Sampai saat ini, Komunitas Embong Apik ini tengah mewujudkan satu masjid kecil. Tempat ini nantinya bisa menjadi rumah bersama (basecamp), sekaligus dimanfaatkan sebagai kawah candradimuka menuju jalan kebaikan yang dicitakan.

Selama pembangunannya, beberapa kali anggota kelompok pengamen ini pun terlibat langsung, ikut bekerja bakti semampunya.
Ke depan, eksistensi Komunitas Embong Apik dan anggotanya bakal banyak didampingi Lazismu dan Lembaga Dakwah Khusus di bawah PDM Kabupaten Malang.

Ketua PDM Kabupaten Malang, Dr Mursidi menegaskan, komunitas seperti ini memang harus diperhatikan khusus dengan pendekatan berbeda. Dikatakan, siar mengajak kebaikan pada mereka harus benar-benar istiqomah, meski tantangannya lebih berat.

"Yang bisa kami lakukan memang semampunya, dengan berbagai cara dan pendekatan yang bisa menarik mereka. Akan tetapi, tanggung jawab sepenuhnya pada orang-orang seperti mereka ini ada pada pemerintah. Kami sebatas membantu saja," demikian Mursidi. (Choirul Amin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun