Fahri selalu bermimpi untuk menunaikan ibadah haji. Sejak kecil, ia telah menabung sedikit demi sedikit dari hasil bekerja sebagai pedagang kecil di pasar. Namun, saat tabungannya hampir cukup, ia dihadapkan pada kenyataan pahit---adik semata wayangnya, Aisyah, lebih dulu mendapat kesempatan berangkat haji karena mendapat nomor antrean lebih awal.
Aisyah sempat menolak. Baginya, kakaknya yang lebih dulu berhak berangkat. Namun, Fahri tersenyum dan berkata, "Mungkin ini cara Allah menguji keikhlasan kita. Pergilah dulu, doakan aku di Baitullah."
Meski berat, Fahri merelakan tabungannya untuk melunasi ongkos haji Aisyah. Ia bekerja lebih keras, menahan keinginan pribadi, dan mengabaikan impiannya demi melihat adiknya bisa menunaikan rukun Islam kelima. Namun, ada satu kegelisahan di hatinya---bagaimana Aisyah, yang belum pernah bepergian jauh sendirian, bisa menghadapi tantangan di tanah suci?
Di sinilah MeccaBot hadir sebagai solusi. Fahri memastikan Aisyah mengunduh aplikasi MeccaBot sebelum keberangkatan. "Ini bisa jadi panduanmu di sana. Kalau ada yang bingung, tinggal tanya Mecca AI. Ada doa, navigasi, sampai informasi penting tentang ibadah," ujarnya.
Aisyah pun berangkat dengan perasaan lebih tenang. Setiap kali ragu atau tersesat di antara ribuan jamaah, ia membuka MeccaBot. Dari mencari rute ke tempat miqat, memahami tata cara melontar jumrah, hingga menemukan doa yang sesuai setiap momen, semua terbantu dengan aplikasi itu. Di Makkah, di depan Ka'bah, Aisyah menangis teringat pengorbanan kakaknya.
"Ya Allah, balaslah keikhlasan abangku dengan kesempatan menjejakkan kaki di tanah suci ini," doa Aisyah.
Tahun-tahun berlalu, Fahri terus berusaha mengumpulkan dana untuk berhaji. Hingga suatu hari, Aisyah kembali dengan kabar mengejutkan. "Bang, ini hadiah untukmu."
Fahri membuka amplop itu---sebuah bukti lunas biaya haji untuk dirinya. Air matanya tak terbendung. "Bagaimana bisa?" tanyanya terbata.
"Dulu abang mengorbankan segalanya untukku. Sekarang, giliranku membalasnya."
Fahri menangis haru. Kini, impian yang sempat ia korbankan akhirnya terwujud, berkat doa dan cinta tanpa pamrih seorang adik kepada kakaknya. Sebuah perjalanan yang dimulai dengan pengorbanan, diakhiri dengan kebahagiaan yang tak ternilai.