Mohon tunggu...
D. Prayuda
D. Prayuda Mohon Tunggu... an ESTJ Solo Explorer | Instagram: @yudaaprd_

“Siang kerja untuk korporat, malam menulis untuk merawat cerita.”

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Suwiran Rasa, Rajutan Asa: Kisah UMKM Solo Melaju Bersama Astra

25 September 2025   09:19 Diperbarui: 25 September 2025   09:19 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses produksi Abon Ksatria (Sumber: Instagram)

Dibalik gurihnya abon khas Solo, ada cerita tentang konsistensi menjaga mutu dan keberanian berinovasi. Bagi Tri Rahayu Amperawati, pemilik Abon Ksatria, kunci keberhasilan usaha turun-temurun ini bukan sekadar soal rasa, tetapi juga tentang kedisiplinan menjaga kebersihan proses produksi.

Kesadaran itu makin kuat setelah ia mengikuti program pendampingan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Dari pelatihan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Tri belajar bahwa kebersihan dan kerapihan bukan hanya membuat kerja lebih efisien, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri untuk bersaing.

 "Sejak menerapkan 5R, proses produksi jadi lebih cepat, rapi, dan hasilnya konsisten. Konsumen pun merasa lebih yakin," tambahnya.

Setelah mengikuti program pendampingan YDBA Astra, Tri merasakan berbagai manfaat seperti menemukan jejaring yang mempunyai visi usaha yang sama.

 "Lewat forum YDBA saya ketemu banyak UMKM dari daerah lain. Dari situ muncul banyak ide. Saya sempat ngobrol dengan pengusaha bandeng presto asal Semarang, lalu terinspirasi pakai panci presto untuk merebus daging. Biasanya butuh berjam-jam, sekarang bisa jauh lebih cepat," tuturnya.

Selain ide baru, jejaring itu membuka ruang berbagi pengalaman soal teknologi produksi. Tri sering bertukar cerita dengan UMKM yang sudah memakai alat semiotomatis. 

"Jadi saya bisa belajar tanpa harus coba-coba sendiri. Rasanya seperti punya keluarga baru yang saling mendukung," katanya.

Varian baru Abon Ksatria (Sumber: Instagram)
Varian baru Abon Ksatria (Sumber: Instagram)

Tak lupa, hal yang selalu dipegang erat oleh Tri adalah semangat untuk terus berinovasi. Ia paham, mempertahankan rasa saja tidak cukup jika ingin usahanya tetap bertahan dan berkembang. Dari yang awalnya hanya memproduksi abon sapi, kini Abon Ksatria menghadirkan varian lain seperti srundeng, dendeng, usus, rambak hingga kremes. Semua itu lahir dari keinginannya menjawab selera pasar yang beragam sekaligus memberi pilihan lebih luas bagi pelanggan. Bagi Tri, setiap inovasi bukan sekadar menambah produk baru, tetapi juga wujud cintanya menjaga tradisi kuliner Solo agar tetap hidup dan dicintai banyak orang.

Kisah Tri bersama Abon Ksatria menegaskan bahwa keberhasilan UMKM bukan hanya soal keberanian memulai, tetapi juga tentang menjaga kebersihan, berani berinovasi, dan membuka diri pada kolaborasi. Dari dapur kecil di Solo, usahanya kini tumbuh menembus pasar nasional, membawa rasa sekaligus cerita tentang ketekunan. Semua itu tak lepas dari peran YDBA Astra yang setia mendampingi langkah demi langkah. Dengan semangat "Beraksi untuk UMKM Indonesia", Astra menunjukkan komitmen nyata: mengangkat potensi lokal, menghadirkan manfaat bagi hajat banyak orang, dan melahirkan inspirasi yang menggerakkan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun