Dibalik gurihnya abon khas Solo, ada cerita tentang konsistensi menjaga mutu dan keberanian berinovasi. Bagi Tri Rahayu Amperawati, pemilik Abon Ksatria, kunci keberhasilan usaha turun-temurun ini bukan sekadar soal rasa, tetapi juga tentang kedisiplinan menjaga kebersihan proses produksi.
Kesadaran itu makin kuat setelah ia mengikuti program pendampingan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Dari pelatihan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Tri belajar bahwa kebersihan dan kerapihan bukan hanya membuat kerja lebih efisien, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri untuk bersaing.
"Sejak menerapkan 5R, proses produksi jadi lebih cepat, rapi, dan hasilnya konsisten. Konsumen pun merasa lebih yakin," tambahnya.
Setelah mengikuti program pendampingan YDBA Astra, Tri merasakan berbagai manfaat seperti menemukan jejaring yang mempunyai visi usaha yang sama.
"Lewat forum YDBA saya ketemu banyak UMKM dari daerah lain. Dari situ muncul banyak ide. Saya sempat ngobrol dengan pengusaha bandeng presto asal Semarang, lalu terinspirasi pakai panci presto untuk merebus daging. Biasanya butuh berjam-jam, sekarang bisa jauh lebih cepat," tuturnya.
Selain ide baru, jejaring itu membuka ruang berbagi pengalaman soal teknologi produksi. Tri sering bertukar cerita dengan UMKM yang sudah memakai alat semiotomatis.
"Jadi saya bisa belajar tanpa harus coba-coba sendiri. Rasanya seperti punya keluarga baru yang saling mendukung," katanya.
Tak lupa, hal yang selalu dipegang erat oleh Tri adalah semangat untuk terus berinovasi. Ia paham, mempertahankan rasa saja tidak cukup jika ingin usahanya tetap bertahan dan berkembang. Dari yang awalnya hanya memproduksi abon sapi, kini Abon Ksatria menghadirkan varian lain seperti srundeng, dendeng, usus, rambak hingga kremes. Semua itu lahir dari keinginannya menjawab selera pasar yang beragam sekaligus memberi pilihan lebih luas bagi pelanggan. Bagi Tri, setiap inovasi bukan sekadar menambah produk baru, tetapi juga wujud cintanya menjaga tradisi kuliner Solo agar tetap hidup dan dicintai banyak orang.
Kisah Tri bersama Abon Ksatria menegaskan bahwa keberhasilan UMKM bukan hanya soal keberanian memulai, tetapi juga tentang menjaga kebersihan, berani berinovasi, dan membuka diri pada kolaborasi. Dari dapur kecil di Solo, usahanya kini tumbuh menembus pasar nasional, membawa rasa sekaligus cerita tentang ketekunan. Semua itu tak lepas dari peran YDBA Astra yang setia mendampingi langkah demi langkah. Dengan semangat "Beraksi untuk UMKM Indonesia", Astra menunjukkan komitmen nyata: mengangkat potensi lokal, menghadirkan manfaat bagi hajat banyak orang, dan melahirkan inspirasi yang menggerakkan bangsa.