Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pesan Edukatif Dongeng Anak Nusantara Bertutur Edisi Agustus-Oktober 2018

9 Agustus 2019   10:25 Diperbarui: 9 Agustus 2019   11:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: facebook/nusantara bertutur

Ajaran agama Islam adalah setiap manusia harus saling tolong-menolong terhadap sesama. Yaitu membantu meringankan beban yang dialami orang lain. Kita mengakui sebagai makhluk sosial. Siapa yang mau menolong, pasti nantinya akan ditolong. Karenanya, sikap tolong menolong dianjurkan guna meraih kebermanfaatan dan kebaikan hidup.

Niat tolong menolong itu hendaknya muncul dari hati nurani, bukan dari perbuatan semata untuk mendapatkan pengakuan atau pujian orang lain. Jiwa tolong menolong datang dari hati. 

Contoh nyata menolong dari hati adalah memberikan makanan atau uang kepada pengemis saat di jalan. Sikap tolong menolong yang tercermin dari dongeng disuguhkan melalui berbagai hal. Yaitu dengan memberikan bantuan untuk menirukan seperti dalam dongeng Warisan Budaya Lagu Daerah dan Buah Ketekunan. 

Selain itu, menolong dapat dilakukan dengan cara memberikan tips dan trik, seperti dalam dongeng Belajar dengan Tekun. Yaitu bercerita tentang tokoh Ginting yang membagikan pengalaman cara belajar sehingga ia mendapat nilai 100 saat ujian. Dua contoh sikap tolong menolong di atas, jika dilakukan setiap manusia maka akan terciptalah suatu kehidupan yang penuh kebermanfaatan dan kebaikan bagi orang lain.

12. Menerima adalah sikap menghargai perbedaan.

Menghargai perbedaan merupakan salah satu sikap cinta damai. Walaupun berbeda, setiap manusia tetap memiliki kebutuhan yang sama, yaitu keharmonisan. 

Keharmonisan dalam menjalani kehidupan dapat diwujudkan melalui sikap menghargai pendapat. Menghargai berarti menerima. Yaitu menerima segala perbedaan pendapat dan sudut pandang untuk menciptakan kehidupan yang harmonis, tentram, dan damai. Karena perbedaan itu, hakikatnya menyatukan.

Di kehidupan bersosial masyarakat menghargai perbedaan penting dilakukan setiap manusia. Sikap menghargai perbedaan tercermin seperti halnya dongeng Pro dan Kontra. 

Yakni, sebuah dongeng anak yang mengangkat tema tentang cinta damai. Penulis, Herdita Dwi R. menceritakan dua orang anak sedang bertengkar karena perbedaan pendapat. Konflik yang terjadi adalah perbedaan pendapat perihal Jalanglote Mak Ripah. Karena itulah mereka bertengkar.

Beruntunglah tokoh Mama segera melerai, mendamaikan dengan saling menerima masing-masing pendapat. Sikap yang dilakukan tokoh Mama merupakan sikap menghargai perbedaan, khususnya pendapat. 

Tokoh Mama menerima masing-masing pendapat, dan kemudian memberikan pengertian kedua anaknya. Dengan sikap menerima itulah, tidak akan menimbulkan perselisihan sehingga berakibat konflik yang berkepanjangan. Karena, dapat menimbulkan ketidakharmonisan antarsesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun