Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pesan Edukatif Dongeng Anak Nusantara Bertutur Edisi Agustus-Oktober 2018

9 Agustus 2019   10:25 Diperbarui: 9 Agustus 2019   11:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: facebook/nusantara bertutur

Seperti yang terjadi pada Shedon Andelson, salah seorang self-made billionaire terbesar di dunia. Kesuksesaannya didapatkan berkat belajar dari orang lain. Sejak kuliah ia sering mengamati dan mendengar saran dari orang lain. Salah satunya adalah seorang penjual koran. Selain itu juga, Shedon suka membaca buku tentang orang sukses. Lewat jalan-jalan itulah, akhirnya Shedon kini menjadi orang sukses di bidangnya.

Sebagaimana tampak  di dongeng, belajar dari orang lain tergambar pada dongeng fabel berjudul Belajar dengan Semut. Hamidah Jauhary, menghadirkan tokoh Pak Mossi untuk melerai perdebatan antara Elli, Belo, dan Gaga tentang siapa yang berhak masuk rawa terlebih dahulu. Pak Mossi meminjam sifat ramah dan sikap kompak serta cinta damai dari semut. 

Semut memiliki jumlah yang sangat banyak, tetapi mereka bisa hidup dengan damai dan kompak. Sifat dan sikap yang dimiliki semut membuat Elli, Belo, dan Gaga tercenga. Mereka malu pada semut. Akhirnya, mereka berdamai dan masuk rawa bersama-sama.

7. Hormati dan hargailah sesama.

Dalam kehidupan sehari-hari menghormati dan menghargai orang lain menjadi keharusan setiap manusia. Karena merupakan sikap yang terpuji sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan---selalu membutuhkan orang lain. 

Semua orang di dunia ini hidup dengan keragaman. Setiap pribadi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Menghormati orang lain sama halnya menghormati perbedaan. Sedangkan, menghargai orang lain sama halnya dengan menerima perbedaan.

Menghormati dan menghargai sesama tercemin pada dongeng anak Nusantara Bertutur berjudul Belajar Pada Semut. Hamidah menghadirkan tiga tokoh gajah, Elli, Gaga, dan Belo. Tokoh Gaga tidak memiliki sikap menghormati Belo, Si gajah Sumatera. 

Sikap itu terbukti dengan tokoh Gaga ingin masuk rawa terlebih dahulu. Padahal Belo lebih dulu sampai rawa-rawa. Mereka bertengkar hingga terdengar Pak Mossi.

Dongeng lain, juga tergambar pada tokoh Zain, Zamit, dan Ziyad. Mereka tidak saling menghormati dan menghargai sesama. Terbukti, tokoh Zain tidak menghormati apa yang menjadi pilihan Ziyad.  

Dan, tokoh Zayid tidak menghargai apa yang menjadi pilihan Zamid. Baruntunglah Pak Agus datang dengan bijak supaya masing-masing saling menghormati dan menghargai atas pilihannya.

Dari contoh konflik dongeng di atas membuktikan bahwa menghormati dan menghargai sesama menjadi suatu keharusan setiap orang. Karena berkat dua sikap terpuji itu akan menciptakan sikap saling menghormati dan menghargai antarsesama. Sehingga tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun