Mohon tunggu...
Dewi Fatimah
Dewi Fatimah Mohon Tunggu... Guru - guru SD

Saya tipe orang sanguinis, suka mndapatkan ilmu baru yang positif. Saya suka membaca novel-novel islami berbau romansa, juga novel atau cerpen tentang keteguhan seseorang. Saya suka membaca buku nonfiksi daam hal pendidikan, kesehatan dan keagamaan. Konten yang saya sukai, tentang keagamaan, perflm an, shoping yang berdiskon. sayang anak dan suami.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Bermakna Meningkatkan Semangat Belajar Anak

24 November 2023   16:10 Diperbarui: 24 November 2023   16:27 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Ausubel (Burhanuddin, 1996 : 112) pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa.

Secara kodrat, anak lebih suka bermain daripada belajar. Anak  usia Sekolah dasar akan menikmati dunia bermain. Mereka akan bersungguh-sungguh melakukan sesuatu secara tulus ketika hal yang dilakukan sesuai keinginannya, bermakna baginya dan sesuai dunianya.

Jadi seorang guru dalam mendidik dan mengajar anak, seyogyanya memilih strategi, metode atupun pendekatan dalam pembelajaran yang benar-benar bermakna bagi anak-anak. 

Pembelajaran bermakna tidak melulu yang harus menggunakan lab computer, lab sains atau hal-hal yang berbau laboratorium. Pembelajaran bermakna cukuplah bisa dilakukan secara sederhana, mudah dan murah. Contoh dalam pembelajaran IPAS kelas 4 (fase B) bab perpindahan panas yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Guru cukup membagi anak dalam  beberapa kelompok. Setiap kelompok membawa peralatan sederhana yang ada di sekitar mereka. Misalnya: sendok besi, lilin, korek, air dan tisu basah. 

Dengan peralatan sederhana tersebut, anak akan dengan senang mempraktekkan ketiga cara perpindahan panas (konduksi, konveksi, dan radiasi) dengan bimbingan guru.

Anak senang gurupun tenang.  Tidak perlu dengan tenaga ekstra oleh guru, tetapi anak bisa memahami dengan baik konsep perpindahan panas terebut, karena anak praktek langsung dan bermakna baginya.

Meskipun begitu tidak ada sesuatu yang sempurna. Pembelajaran bermakna juga memiiki kelemahan dan kelebihan.

Adapun kelemahan pembelajaran bermakna adalah:

  • Informasi yang dipelajari secara hafalan tidaklamadiingat
  • Jika anak ingin mempelajari sesuatu tanpa mengaitkan hal yang satu dengan hal yang lain yang sudah diketahuinya, maka baik proses maupun hasil pembelajarannya  dapat dinyatakan sebagai hafalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun