Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Menjaga Kesehatan di Waktu Puasa, Berbuka dengan yang Sehat

21 Mei 2019   10:23 Diperbarui: 21 Mei 2019   10:28 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kalau ada yang nanya, menu berbuka favorit kamu apa sih? Pasti jawaban dengan jamaah yang paling banyak adalah minum makan yang manis dan gorengan? Dua jenis makanan dan minuman itu menjadi idola ketika saat berbuka puasa. Banyak banget pro kontra yang berhubungan dengan kedua jenis makanan dan minuman ini untuk berbuka puasa. Kenapa ya?

PRO KONTRA BERBUKA DENGAN YANG MANIS

Berbukalah dengan yang manis... Tahu dong iklan salah satu merk teh yang terkenal. Akhirnya kita menjadi percaya bahwa berbuka dengan yang manis itu sudah tepat untuk mengembalikan energi kita secara cepat dan tepat.

Memang ada yang menganjurkan kita untuk berbuka dengan yang manis, tapi maksudnya berbuka dengan buah kurma yang memang rasanya manis. Tapi disamping sehat, menjadi sunnah nabi. Kalaupun tujuannya untuk menambah tenang, hendaknya dikonsumsi dengan secukupnya. Karena kalau berlebihan bisa memacu meningkatnya kadar gula darah. Sehingga akan menimbulkan penyakit setelahnya.

Saat bulan Ramadan biasanya memang aneka makanan kuliner untuk buka puasa sudah dijajakan dimana-mana. Di rumahpun biasanya sudah disediakan, yang nggak kalah beraneka ragam. Seperti es degan, es blewah, es sirup sampai bubur kacang ijo dan kolak pisang. Dan yang paling ditunggu juga takjil yang rasanya manis-manis. Karena katanya rasa manis itu bisa mengembalikan tenaga kita yang terbuang seharian. 

Saat berpuasa, bahan bakar glukosa dalam tubuh akan turun. Kalau kita berbuka dengan makanan atau minuman yang manis akan membuat glukosa darah naik lagi. Jadi bahaya banget bukan?

Buka dengan gorengan sangat menggiurkan (dok.pri)
Buka dengan gorengan sangat menggiurkan (dok.pri)

PRO KONTRA BERBUKA DENGAN GORENGAN

Kalau ada yang nanya, menu buka puasa favorit kamu apa sih? Pasti jawabannya adalah gorengan. Ngaku deh! Alasannya sih karena praktis, mudah dijumpai di pinggir jalan, murah dan pastinya enak. Padahal cuma makanan yang dilapisi adonan tepung lalu di goreng. Gitu aja!

Gorengan sebagai takjil pembuka puasa sudah menjadi camilan wajib dari jaman dulu hingga sekarang. Menjadi pilihan karena rasanya yang enak dan banyak beraneka ragam. Tapi tahukah kamu, dibalik rasanya yang enak ternyata buruk bagi kesehatan tubuh. Terutama kalau dikonsumsi selama bulan puasa.

Sayapun salah satu penggemar berat makanan gorengan ketika buka puasa. Banyak sekali yang memberi masukan dampak buruk dari mengkonsumsi gorengan selama berpuasa, terutama ketika buka. Ada beberapa alasan kenapa gorengan tidak bagus buat kesehatan, antara lain :

1. Sulit dicerna

Kandungan lemak dalam minyak yang terdapat pada gorengan itu sulit untuk dicerna. Terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang kita makan saat berbuka puasa. 

Sebab ketika perut kosong setelah berpuasa seharian, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan yang kita makan. Sehingga membuat saluran pencernaan bekerja lebih berat untuk dapat mencerna lemak tersebut. 

Karena proses juga lama sehingga dapat mengganggu serta menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain. Karena gorengan lebih lama di cerna, perut menjadi lebih lama merasa kenyang. 

Sehingga kita akan nambah dan nambah lagi gorengan yang kita makan. Efek sulitnya lembak pada gorengan untuk di cerna dan kandungan serat yang sedikit bisa menyebabkan sembelit.

2. Asam lambung meningkat

Mengkonsumsi gorengan saat berbuka puasa juga bisa merangsang kenaikan asam lambung bagi mereka yang memiliki saluran sensitive. Hal ini dapat menyebabkan perasaan panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas. 

Kandungan lemak jenuh pada gorengan juga dapat mengakibatkan asam lambung naik. Apabila kamu pernah merasa tenggorokan menjadi gatal setelah mengkonsumsi gorengan, itu karena kandungan acrolein pada gorengan yang menyebabkan rasa gatal. Akrolein ini terbentuk pada minyak yang sudah dipakai berkali-kali (jelantah).

3. Bisa bikin BB naik

Bisa di tebak dong. Karena memang gorengan mengandung banyak godaan terutama yang suka banget. Karena biasanya tidak bisa kalau Cuma makan sepotong atau dua potong. Apalagi kalau ada caberawit atau saus petis yang menemani. Gorengan bisa sampai 5 potong tuh masuk ke perut. Itu habis buka. Selesai tarawih bisa-bisa nyari lagi tuh hehehe.

Kalau sudah tahu begini, apa kalian masih mau buka puasa dengan gorengan? Sayang badan kan, terutama kesehatan kita. Ikuti petunjuk dan saran ahli kesehatan kalau memang tidak bisa jauh-jauh dari makanan serba gorengan. Cari juga informasinya yang bisa kita dapat lewat internet.

Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun