Mohon tunggu...
mbah ulum singosari
mbah ulum singosari Mohon Tunggu... Guru - Membumikan Al Qur'an Melangitkan Manusia

its nice to be important but its more important to be nice

Selanjutnya

Tutup

Diary

Habitual

25 Februari 2024   19:00 Diperbarui: 25 Februari 2024   19:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bangun jam 5 pagi langsung berniat melawan dinginnya air kran untuk mengambil air wudlu. Bermunajat dengan do'a-do'a yang selalu berharap terijabah. "Be Happy" satu kata itulah yang menjadi tekad untuk pencapian dari hari kehari. Sebut saja si Bujang. Sosok seorang pejuang keluarga yang harus menapaki aspal jalanan setiap pagi, sebelum Dia sendiri harus berjuang mengais rizki dalam dunia kerjanya yang masa depannya tak mampu di hitung dengan rumus pitagoras. Adakah satu kalimat yang mampu mengungkapkan tentang lukisan dunia dan adakah satu kalimat yang mampu mengungkapkan tentang masa masa depanku ?.

50 tahun waktu berlalu. Bujang mulai lagi mengurai perjalanan hidupnya lewat tulisan yang diawali sekarang ini. Penat, keras membatu., berjuang fokus meski terasa otak susah berkompromi. Jari jemari terus meloncat-loncat otak-atik tuts yang ada di handphone. Sampai akhirnya si Bujang mengakhiri dengan batin yang mengucap Alhamdulillah. Aku mulai menulis lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun