Mohon tunggu...
Mbah Guru
Mbah Guru Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pelajar hingga akhir hayat

Menulis apa yang saya alami dan fikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Warnamu?

24 Februari 2019   03:33 Diperbarui: 24 Februari 2019   19:57 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribut-ribut menjelang pemilihan umum tahun ini,  rakyat dari berbagai kalangan beramai-ramai turut aktif dalam kegiatan kampanye secara langsung maupun tidak langsung, kata Mbah... ''ya memang begitu, sudah sewajarnya setiap warga negara memiliki pemahaman yang cukup menjelang  pemilu nanti, jangan taunya cuma jadi netizen yang  tiap hari ngemedsos dan cuma tau copy paste tapi gak ngerti apa yang di copy paste'' .

''Setiap individu , setiap orang, atau warga net  yang juga disebut netizen pasti punya warnanya masing-masing, bukan hanya hitam, putih dan abu-abu, tapi banyak... sebanyak jenis warna, dan bukan hanya warna dasar atau warna pelangi  aja loh!'', tambah si mbah lagi. ''Kalau misalnya 'biru', bukan hanya satu, tapi bisa bermacam-macam : ada biru muda, tua, biru laut, langit, navi , meskipun sama-sama biru tapi belum tentu sama''.

Dari tiap warna yang berbeda, masing-masing punya karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda, ''Kalau warnanya hijau, ia tetap bisa  berkolaborasi dengan warna lain yang mungkin pada saat-saat tertentu bisa berjalan bersama, dan pada suatu waktu bisa berlebur dan menemukan warna lain yang dirasa sedang cocok, jadi ada masanya tergantung  trend gitu, misalnya nih.. kalau kemarin si emak pakai baju biru dan kerudung pink, nah hari ini pakai  baju kuning dan kerudung warna warni ala turki yang lagi trend itu, terus...besok lain lagi, nah begitu seterusnya, tapi untuk soal warna yang kita bahas ini, warna pribadi atau warna pemikiran seseorang  yang meskipun bisa berkolaborasi dengan warna lain namun tidak mudah untuk diganti tapi bisa jadi suatu saat luntur dan berubah warna akibat berproses melewati waktu yang panjang. 

Jadi jangan  berfikir kalau kamu mampu mengubah warna orang lain dengan mudah, kalau untuk berkolaborasi mungkin bisa...tergantung.'' ''Oh, jadi begitu ya Mbah?!, terus gimana kita bisa tau warna pemikiran seseorang , Mbah?'' , si Mbah mengubah posisi duduknya dan menghela nafas dulu...''hmm...kalau itu jangan dipaksakan, nanti kamu stress, yang paling penting kamu tau... kenal dan mengenali warnamu sendiri, supaya kamu tau melangkah kemana sesuai dengan warnamu, jangan memaksakan dirimu untuk tau warna orang lain, jangan paksakan kalau kamu punya kehendak untuk mengubah warna orang lain, itu susah loh! Mengenal warna sendiri aja butuh waktu dan proses, bagaimana mungkin kamu bisa mengenal warna orang lain dengan mudah, tapi cobalah berkolaborasi dengan warna apapun, siapa tau cocok'', celoteh si Mbah...''oh iyaya mbah, bener juga...jadi serasa ngomongin partai nih mbah, warna warni gitu''.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun