Mohon tunggu...
Sam Trader
Sam Trader Mohon Tunggu... profesional -

Lahir dan besar di surabaya. Tinggal di Surabaya. Bonek Asli

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepotong Cerita dari Kompasianival

14 Desember 2015   17:59 Diperbarui: 14 Desember 2015   18:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Malam sudah mulai larut, beberapa lapak bahkan sudah terlihat kosong bersih, tinggal satu dua yang sedang siap siap tutup, termasuk stand RTC.
Setelah semua barang tertata, saya menikmati kelelahan yang mulai terasa menggigit. Dua Sahabat Rumpies (SR) Rudy Chakil dan istrinya sudah pamit pulang, dan mas Ikhwanul akan menonton band di panggung utama. Sembari menikmati aliran asap rokok yang terhembus keluar dari hidung, saya duduk meluruskan kaki. Tiba-tiba lewat tiga lelaki, walau belum kenal, saya undang mereka mampir ke booth karena semua kompasianer adalah sahabat. Mereka adalah Hai Hai Bengcu, Lim Tjin Kwang dan Huhanda.
Segera saja kami terlibat obrolan seru; tentang Kompasiana, tentang Kompasianer, dan hal hal yang sedang aktual di negri ini. Lalu muncul Mas Ang Thek Khun dan Mas Nuzulul ikut meramaikan obrolan ini. Terkadang muncul juga ledekan dan saling melempar canda.

Tak terasa, semua booth sudah tutup, hanya RTC yang masih hidup. Bahkan ketika aliran listrik diputus, kami masih saja asyik bicara tentang sejarah pergerakan etnis cina di Indonesia, suatu pokok diskusi yang menarik, karena disadari atau tidak, selama ini kita sudah dibuat terpisah satu sama lain. Padahal semua etnis telah ikut membentuk Indonesia sejak dulu kala. Bang Hai Hai Bengcu dan Bang Lim Tjin Kwang berbagi data yang cukup banyak di obrolan itu. "Ini saya lakukan semata agar etnis kami semakin menyadari, bahwa kita adalah Indonesia, dan Indonesia adalah kita." Jujur kata-kata ini melekat kuat di benak saya.

Pembicaraan yang hangat diselingi canda gurau akhirnya diakhiri dengan sebuah 'Pertunjukan Music Seruling' oleh Bang Hai Hai Bengcu. 4 lagu mengalir lembut. Dibuka dengan alunan : Indonesia Tanah Air Beta. Kamipun ikut larut menyanyi. Lalu 2 Lagu klasik China (Salah satunya sering saya dengar di film kungfu) dan sebuah lagu Sunda.

Bagi saya, ini sungguh ini sebuah kemewahan, disuguhi pertunjukkan pribadi.....Benar-benar malam penutupan Kompasianival yang luar biasa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun