Mohon tunggu...
Mba Adhe Retno
Mba Adhe Retno Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

http://retnohartati.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tips Hindari Affair Ketika Tugas di Luar Kota

11 September 2014   20:01 Diperbarui: 4 Desember 2020   10:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi pribadi/suatu waktu di Kuta, Bali - Indonesia

SUPLEMEN: Tulisan Saya di Kompasiana "Bahaya Fragmentasi Pada Perempuan Usia 40an"

Perempuan usia 40an di sini, adalah mereka, para isteri yang selain sebagai ibu rumah tangga, juga berprofesi sebagai perempuan kantoran. Perempuan Kantoran di perusahan swasta, pns, atau pun tenaga akademik di PT dan lain sebagainya; dengan segala bentuk kesibukan di luar rumah (dan tidak didampingi suami).

Tugas rangkap Perempuan Kantoran seperti itu, tak jarang melakukan perjalan sendiri (dengan pesawat, Kerta Api, atau pun mobil travel), bahkan berlama-lama di luar rumah bersama dengan rekan kerja, bisnis, klien, atau pun orang-orang penting lainnya. Tak menutup kemungkinan, setelah meeting, harus juga lunch, dinner atau terpaksa nginap sendiri di luar kota, jauh dari suami dan keluarga.

Dalam sikon seperti itulah, kadang muncullah para penggoda yang tak di sangka; mereka ada bisa saja rekan kerja, rekan bisnis, klien, atau yang tadinya meeting bareng, dan sejenisnya; dengan alasan yang dicari-cari, ingin ngobrol atau bertemu dengan/dalam keadaan santai serta bukan urusan pekerjaan atau ngobrol lainnya.

Sebagai orang Timur, dalam budaya ketimuran, tentu saja, jika menolak, maka bisa dianggap sombong, angkuh, atau pun tak bersahabat, dan lain sebagainya. Sebaliknya jika menerima ajakan ngobrol, maka mengurangi waktu istirahat, ataupun mudah terlihat orang lain (yang tak tahu menahu urusannya), kemudian bisa menjadi bahan omongan sekaligus fitnah.

Fragmentasi karena tugas/kerjaan itulah yang sering menjadi godaan (pda dan terhadap) perempuan pekerja. Mereka mungkin saja, kekasih yang setia, ibu yang baik, serta isteri yang sangat mencintai suaminya, akan tetapi kebersamaan karena pekerjaan dan tugas, bisa terjerat dalam sisi selanjutnya dari Fragmnetasi. Bisa saja memunculkan atau berdampak pada bobo bareng/ML karena sama-sama terbuai dengan sikon, walaupun mereka sebelumnya bukan selingkuhan. Kemudian, berlanjut serta berlanjut pada hal-hal yang di luar dugaan lainnya.

Melihat peluang dan kenyataan yang bisa seperti itu, apa yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan dan jaga diri!? perlu, karena sekuat dan sekokoh apapun perempuan kantoran, ia bukan malaikat suci yang imun terhadap godaan lawan jenis. Oleh sebab itu, harus mempunyai kekuatan dan senjata untuk melawannya.

Ya, godaan bisa saja datang dan selalu ada; dan itulah sifat si penggoda. Penggoda selalau menggoda, namun tergantung dari yang digoda, mau tergoda atau tidak.

Berdasar pengalaman, ada senjata ampuh, yaitu ketegasan; tegas berkata tidak, dilanjutkan dengan menolak; dan terus menerus tegas serta menolak. Karena jika sekali saja tidak tegas dan tak menolak, maka itu akan menjadi pintu masuk untuk hal-hal berikutnya.

Dan lebih dari itu, kita bisa kembali pada makna Fragmentasi tersebut, ” …. ada percakapan yang akrab (ketika uruasan tugas dan pekerjaan), namun setelah selesai, maka terlupakan dan saling melupakan, ….”  Di sini, hubungan terjadi hanya berdasar fungsi, kerjaan, dan tugas, tak lebih dari itu; sehingga tak ada peluang atau membuka kesempatan untuk hal-hal yang bisa saja membuat jatuh ke dalam jurang ketidakberesan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Berikut ini, merupakan "kelanjutan" dari artikel di atas

Semua pekerja, terutama mereka yang berada pada "jabatan" bukan sekedar pegawai biasa, mempunyai peluang untuk tugas di luar kantor, kota, bahkan di luar negeri.  Mereka yang bertugas di luar tersebut, bisa yang masih single, sudah ada pasangan, suami-isteri, janda, duda; dan tidak menuntup kemungkinan adalah "orang-orang bebas"  dari  ikatan hubungan yang intens, close, cinta, serta kasih sayang dengan orang lain tau lawan jenis. 

Pada sikon itu, tugas bersama atau bersama-sama bertugas di luar kota, bisa menjadi suatu arena membangun keakraban yang sementara atau bersifat fragmentasi.  Tak, jarang, hubungan yang terbangun itu terjadi pada mereka yang sudah mempunyai ikatan pacaran, bertunangan, bahkan suami isteri; serta, menurut kata orang, "bisa disebut selingkuh" gara-gara sering tugas bersama.

Jika terjadi seperti itu, seorang teman megatakan, "manusiawi dan resiko tugas;" tapi, apa memang seperti itu. Artinya, affair yang terjadi tersebut adalah sesuatu yang "bisa diterima" dan merupakan sesuatu biasa terjadi;!? sehingga dianggap biasa-biasa saja.  Jelas, saya menolak. 

Affair pada saat tugas luar, tentu saja bisa dihindari, jika ada niat untuk itu. Mereka yang tuga bersama orang lain, terutama lawan jenis, bisa menghindari affair dengan cara-cara yang tak sulit alias gampang.
Selain dengan cara-cara di atas, lihat suplemen, ada tips-tips kecil, yang mungkin bermanfaat. Hal tersebut antara lain, 

 

  1. Hindari pakaian yang "tampil seksi dan menggoda" pada saat berangkat, di hotel, atau pada momen bersama; tampilan seperti itu, bisa dinilai sebagai "mengundang dan mau digoda" 
  2. Hindari "hanya berdua di tempat sepi, kamara hotel, kolam renang, cafe, dan sejenisnya
  3. Tak izinkan teman kerja (yang lawan jenis) masuk ke kamar kita; jika terpaksa, maka harus ada teman lain, serta membiarkan pintu terbuka lebar-leabr
  4. Tahu dan kenal nomer telepon keamanan hotel
  5. Hindari makanan pemberian teman kerja, yang dibeli tanpa ketahuan anda
  6. Tegas menolak ajakan, yang katanya, "sekedar cari hiburan" di club, cafe, dan sejenisnya; tak menutup kemungkinan anda bisa terbuai dengan sikon, dan "terjadilah" hal-hal yang di luar batas
  7. Tegas dengan waktu kerja atau tugas; pas waktu untuk pulang, maka harus pulang; tak perlu ulurkan waktu untuk pulang; dan tak perlu alasan, mumpung "di sini" maka "jalan-jalan ke sana" 
  8. Membangun percakapan sosial yang standar; tak perlu bersifat 'menjurus' pada hal-hal yang bisa ditanggapi bahwa "diri kita sementara kesepian dan butuh belaian" 
  9. Jika ada pas waktunya, gunakan kesempatan untuk "menghadap-Nya,"  naikkan doa serta permohonan agar diberi kekuatan untuk melawan godaan
  10. .....  dan seterusnya

 

Nah, itu sedikit tip; dan berdasar pengalaman, sangat berhasil; monggo diuji coba

Adhe R Hudoyo  - Jakarta Selatan



Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun