Mohon tunggu...
mazid maulana
mazid maulana Mohon Tunggu... -

Ukir adalah julukan kotaku, tenun adalah ikon desaku, nasi adalah mekananku, menulis adalah kecintaanku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alangkah Lucunya Negeri Ini

22 Juli 2014   23:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

--Pemimpin yang Kesaktria--

Pagi itu awal masuk tahun pelajaran, kami satu kelas pun sibuk menyusun struktur organisasi kelas. Kebetulan pada waktu itu saya di usulkan teman saya untuk menjadi ketua kelas, saya dan teman saya sebut saja bunga. Menjadi kandidat calon ketua kelas. Setelah itu saya dan bunga memaparkan visi dan misi kami di depan anggota kelas.

Saya : Insyaallah kelas kelas ini akan maju, berprestasi dan kondusif apapila ketua kelasnya ......... Bunga,

Bunga : Kelas ini akan tentram, damai, sejahtera dan unggul apabila di pimpin oleh .............. mazid,

Setelah itu, kami dipilih secara demokratis oleh seluruh warga kelas X, perolehan suara kejar mengejar. Dua kubu Quick Count yang telah kita pesan masing-masing pesan pun menunjukkan hasil yang berbeda. Mazid Reserch Center (MRC) menunjukkan perolehan suara saya ungguk 51,5% dari bungan. Sedangkan LIngkaran Survei Bunga (LSB) menunjukkan keunggulan 52,34% keunggulannya. Kondisi memanas hingga menunggu keputusan real count Panitia Pemilihan Ketua Kelas (PPKK).

Waktunya pun, tiba, PPKK mengumumkan suara bunga lebih tinggi dari suara saya. 50.97%, saya pun langsung sujud syukur, dan mengucapkan selamat kepada Bunga.

Saya : Alhamdulillah, Bunga mendapatkan amanah ini, dia akan membawa perubahan kelas kita menjadi lebih baik. Dan saya akan mendukungnya semaksimal mungkin, agar kita bersama-sama bergerak menuju kelas yang berprestasi.

--"Andai saja elit politik negara ini dapat mengambil cerita dari anak kecil yang tak tau demokrasi"--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun