Mulai saat ini kita harus cermat dalam melihat pengatasnamaan umat manusia akan sesuatu, sebab bagi mereka kita tidak ubahnya adalah boneka-boneka kapas yang bisa diinjak sesuka hati agar kaki mereka tidak kotor.Â
Mereka selalu ingin dianggap suci, selalu merasa paling benar, dan atau mungkin, kita adalah salah satu dari mereka?
Marilah sejenak kita intropeksi diri dan melihat dalam hati selama ini kita mengatasnamakan apa untuk memenuhi ego kita, duhai apakah pengatasnamaan itu hanyalah suatu pelarian? Apakah kita menyumpal ego kita dan terus memberinya makan atas nama segala sesuatu?
Dan jika benar begitu, ah...sudahlah.
Saya bisa bilang apalagi? Sebab kita tidak akan pernah berbeda dengan mereka yang mengatasnamakan segalanya untuk memberi makan ego sekaligus menjual segalanya. Termasuk moral dan harga diri yang mereka miliki, termasuk nasionalisme, agama dan lain-lain.
Jika kita tidak jauh berbeda..yaa sudahlah.
Â