Mohon tunggu...
Mayang Eksa Amelia
Mayang Eksa Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang gadis penyuka sejarah dan seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Drama Kolosal PETA Blitar: Ketika Sejarah Dikemas dalam Bentuk Karya Seni untuk Dikenal oleh Generasi Muda

8 Oktober 2025   22:07 Diperbarui: 8 Oktober 2025   22:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Potlot (Sumber: Pinterest)

Tanggal 14 Februari 1945, 6 bulan sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, tercatat suatu momen penting yang menjadi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Tepatnya di Blitar, Jawa Timur, pasukan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang dipimpin oleh Shodanco Supriyadi melakukan pemberontakan melawan tentara Jepang. Dan pada saat itulah, bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kalinya di Blitar sebelum kemerdekaan. Meskipun pemberontakan ini berakhir gagal, peristiwa ini menjadi pembangkit semangat perjuangan masyarakat Indonesia untuk terus berjuang meraih kemerdekaam dan pemberontakan ini menjadi bukti bahwa semangat nasionalisme masyarakat Indonesia sudah ada sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945.

Monumen Potlot (Sumber: Pinterest)
Monumen Potlot (Sumber: Pinterest)

80 tahun setelah peristiwa pemberontakan terjadi. Namun, masih banyak generasi muda yang belum mengetahui peristiwa ini. Lalu, bagaimana agar generasi muda mengenang peristiwa sejarah penting ini? Jawabannya adalah dengan menonton drama kolosal yang  dipentaskan di Kota Blitar setiap tahunnya.

Pemerintah Kota Blitar bersama Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Blitar berkolaborasi untuk membuat sebuah pertunjukan yang menampilkan peristiwa sejarah Pemberontakan PETA Blitar yang dikemas dalam bentuk karya seni berupa drama kolosal. Mereka mengajak pemuda-pemudi Blitar untuk berpartisipasi dalam drama kolosal ini, mulai dari pelajar hingga mereka yang sudah lulus dari bangku sekolah. Tiap tahunnya, pementasan ini memiliki judul yang berbeda dan biasanya terdapat improvisasi cerita, contohnya seperti di tahun 2025 ini. Redy Wisono, penulis naskah sekaligus sutradara menambahkan improvisasi yang dimana setelah adegan peristiwa pemberontakan langsung disambung dengan adegan peristiwa sekitar kemerdekaan, yaitu perisiwa Rengasdengklok dan pembacaan teks proklamasi. Hal ini menjadi suatu hal yang baru dari pementasan di tahun-tahun sebelumnya.

Penampilan drama kolosal ini selalu diselenggarakan di Monumen PETA Blitar tiap tahunnya pada tanggal 14 Februari. Lantaran sudah menjadi agenda tahunan Kota Blitar, masyarakat Blitar selalu antusias untuk menonton pementasan ini hingga memadati seluruh area Monumen PETA Blitar. Terkadang, hampir semua sekolah di Kota Blitar memberikan tugas tambahan untuk menonton drama kolosal dan membuat rangkuman dari pementasan semalam. Hal ini menjadi salah satu cara untuk mengenalkan sejarah lokal kepada generasi muda.

Pementasan drama kolosal Pemberontakan PETA ini merupakan salah satu upaya pemerintah agar generasi muda melek dengan sejarah. Selain itu, dampak dari pementasan drama kolosal ini yang tidak kalah penting bagi generasi muda, yaitu:

1. Mengenalkan sejarah dengan cara yang baru

Bagi sebagian orang, membaca buku bisa menjadi kegiatan yang membosankan dan membuat mengantuk, khususnya ketika membahas sejarah. Dengan diadakannya drama kolosal ini, diharapkan generasi muda dapat memahami sejarah melalui akting, visual, dan emosi yang ditampilkan oleh pemeran drama kolosal.

2. Menumbuhkan rasa nasionalisme

Peristiwa tentara PETA yang berani melawan tentara Jepang dapat menjadi pemantik semangat nasionalisme dan cinta tanah air untuk generasi muda agar selalu menanamkan rasa nasionalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun