Mohon tunggu...
Maya Heryani
Maya Heryani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Barang Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Analisis Pasar Barang

24 Juni 2024   15:29 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:22 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disusun oleh :

Maya Heryani

Program Studi Ekonomi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Malang

Abstrak

Penelitian ini menganalisis dampak barang impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2019 hingga 2023, meliputi barang konsumsi, bahan baku dan barang penolong, serta barang modal. Data dari BPS menunjukkan bahwa impor barang konsumsi meningkat dari 5,205 juta USD pada 2020 menjadi 9,038.6 juta USD pada 2023, mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat. Impor bahan baku dan barang penolong naik dari 142,820.2 juta USD pada 2020 menjadi 183,699.6 juta USD pada 2023, menunjukkan pemulihan sektor produksi domestik. Impor barang modal juga meningkat, menandakan peningkatan investasi dalam infrastruktur. Secara matematis, impor mengurangi GDP, namun dampak tidak langsung dari peningkatan konsumsi, investasi, dan produktivitas menunjukkan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pentingnya kebijakan perdagangan yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Pembahasan

Data impor Indonesia dari tahun 2019 hingga 2023 menunjukkan berbagai dinamika dan tren yang mencerminkan perubahan dalam aktivitas ekonomi dan kebutuhan pasar domestik. Pada kategori barang konsumsi, terjadi penurunan kecil dari 5,255.6 juta USD pada tahun 2019 menjadi 5,205 juta USD pada tahun 2020, yang kemungkinan besar disebabkan oleh dampak awal pandemi COVID-19 yang menurunkan permintaan domestik. Namun, dari tahun 2020 ke 2023, impor barang konsumsi meningkat secara signifikan, mencapai puncaknya di 9,038.6 juta USD pada tahun 2023. Kenaikan tajam ini dapat dikaitkan dengan pemulihan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat, dan perubahan pola konsumsi yang lebih bergantung pada barang impor.

Dalam kategori bahan baku dan barang penolong, impor menurun dari 153,275.3 juta USD pada tahun 2019 menjadi 142,820.2 juta USD pada tahun 2020. Penurunan ini mencerminkan gangguan pada rantai pasokan global dan penurunan aktivitas produksi di masa awal pandemi. Namun, sejak tahun 2020, impor bahan baku dan barang penolong menunjukkan tren peningkatan yang stabil, dengan angka mencapai 183,699.6 juta USD pada tahun 2023. Tren ini menandakan pemulihan dan ekspansi sektor produksi di Indonesia, seiring dengan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi domestik.

Untuk barang modal, yang meliputi mesin dan peralatan produksi, impor juga mengalami penurunan dari 4,097.8 juta USD pada tahun 2019 menjadi 3,856.7 juta USD pada tahun 2020, sekali lagi karena dampak pandemi. Namun, dari tahun 2020 ke 2023, terjadi peningkatan berkelanjutan dalam impor barang modal, mencapai 5,234.1 juta USD pada tahun 2023. Peningkatan ini mencerminkan peningkatan investasi dalam infrastruktur dan kapasitas produksi, yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Secara keseluruhan, jumlah total impor Indonesia turun dari 162,628.7 juta USD pada tahun 2019 menjadi 151,881.9 juta USD pada tahun 2020, menunjukkan dampak signifikan dari pandemi COVID-19 terhadap ekonomi. Namun, dari tahun 2021 hingga 2023, jumlah total impor meningkat tajam, mencapai 197,972.3 juta USD pada tahun 2023. Kenaikan ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang kuat, peningkatan aktivitas produksi, dan peningkatan konsumsi domestik. Pemulihan dan pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil mengatasi tantangan pandemi dan kembali ke jalur pertumbuhan yang positif, dengan impor yang mencerminkan kebutuhan yang lebih besar akan bahan baku, barang penolong, dan barang konsumsi untuk mendukung aktivitas ekonomi yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun