Mohon tunggu...
Rahadian
Rahadian Mohon Tunggu... Freelancer - Hello

Nama saya Rahadian. Gemar menulis dan belajar apapun. Semoga tulisanku di Kompasiana bermanfaat dan menghibur para pembaca setia...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas Indonesia Cocok Bermain Parkir Bus?

28 November 2018   16:12 Diperbarui: 28 November 2018   16:21 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan ketidakberhasilan timnas Indonesia dalam Piala AFF Cup 2018, Bima Sakti telah menyatakan mengundurkan diri sebagai pelatih. Lalu, siapakah pelatih yang cocok menggantikannya? 

Berbicara mengenai pelatih, berbicara juga mengenai strategi. Nah, terkait timnas, pelatih dengan  strategi apa yang sebaiknya direkrut menjadi pelatih timnas? Mungkin, pelatih yang piawai menerapkan strategi parkir bus khas Jose Mourinho dapat menjadi alternatif. Namun, bermain parkir bus memang menjadikan permainan membosankan. Namun, masuk akal untuk meraih kemenangan. Walaupun membosankan, parkir bus sebenarnya menjadi seni tersendiri dalam sepakbola.

Dalam konsep skema parkir bus, dilansir dari salah satu sumber berbahasa Inggris, para pemain berfokus bertahan sekuat-kuatnya agar tak kebobolan. Setelah berhasil merebut bola, fokus melakukan serangan balik seefektif mungkin untuk mencetak gol. Konsep skema parkir bus, memang cocok digunakan untuk menghadapi tim kuat. Sebabnya, tim kuat akan bermain menyerang. Saat lawan melakukan kesalahan, misalnya salah mengumpan, menjadi kesempatan untuk melakukan serangan balik mematikan yang efektif. Timnas Indonesia sebenarnya memiliki pemain tangguh yang mampu melakukan serangan balik mematikan. Antara lain, Riko Simanjuntak, Febri Hariyadi, dan Andik Vermansyah.

Skema parkir bus memang berlawanan dengan permainan sepakbola. Karenanya, Mourinho sering disebut sebagai penganut sepakbola anti-football. Skema parkir bus memandang bahwa tim yang menguasai bola berisiko lebih besar menderita kekalahan. Sedangkan tim yang tak terlalu menguasai bola berpeluang lebih besar memenangi pertandingan.

Bila mendapatkan kesempatan menyerang, menurut skema Mourinho, cenderung ingin cepat-cepat mengarahkan bola ke depan. Bila terlalu lama menguasai bola, berisiko dicuri lawan lalu mencetak gol. Skema ini memang sangat pragmatis.

Keberhasilan parkir bus dapat kita lihat saat Inter Milan menghadapi Barcelona pada perempat final Liga Champion 2010. Inter Milan, saat itu, bermain parkir bus. Para pemain Inter enggan menyerang. Permainan Inter Milan saat itu memang sangat monoton. Barcelona yang tampil menyerang sejak babak pertama hanya mampu mencetak satu gol. Barcelona yang saat itu ditukangi oleh Joseph Guardiola mesti rela tersingkir. Pada pertandingan sebelumnya, Inter berhasil mengalahkan Barcelona

Nah, apakah mungkin skema parkir bus khas Mourinho ini akan diadopsi oleh timnas Indonesia?

Simak juga artikel olahraga menarik lainnya di https://scorum.id/id-id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun