Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teruslah Berbuat Baik, Biar Orang Pikir Kamu Caleg

25 Februari 2024   02:12 Diperbarui: 25 Februari 2024   06:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebuah Slogan

Pemilihan Anggota Legislatif yang dilaksanakan secara serentak bersamaan dengan adanya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,  pada tanggal 14-02-2024 yang lalu telah usai. Walaupun demikian, sampai detik ini, saya masih terngiang-ngiang dengan salah satu slogan yang sejatinya amat baik bahkan mulia tapi malah menggelitik bahkan berkonotasi buruk, terkait dengan berbuat baik dan Pemilihan Legislatif. 

Slogan yang saya maksud kira-kira berbunyi demikian, "Teruslah Berbuat Baik, Biar Orang Pikir Kamu Caleg". Tulisan berisi seruan atau ajakan itu, awalnya saya temukan di sudut sebuah pasar tempat dimana saya bekerja saat ini. Letak pemasangannya cukup strategis sehingga setiap orang yang melintas dapat melihat dan membacanya.

Waktu berikutnya, saya temukan status WhatsApp seorang teman saya yang isinya terkait erat dengan isi slogan di atas yakni, "Karena Berbuat baik, Dipikirnya saya Caleg". Status tersebut diakhiri dengan emoji tertawa. 

Melihat dan membaca status demikian, sayapun membalasnya dengan emoji tertawa pula. Mengapa? saya tahu dengan sungguh bahwa teman tersebut bukanlah seorang Caleg. Ia hanyalah seorang warga masyarakat yang saat itu sedang terlibat aktif dalam suatu kegiatan bakti sosial pada salah satu tempat yang terdapak bencana alam. Akan tetapi, berhubung apa yang dilakukannya bertepatan dengan suasana menjelang Pemilihan Anggota Legislatif maka, para penerima bantuan menjadi salah kaprah.  

Berbuat Baik

Berbicara tentang berbuat baik tak dapat kita dipisahkan dari unsur dorongan atau gerakan hati dari mereka-mereka yang menghayatinya. Tanpa adanya dorongan hati dari setiap pribadi pelakunya maka, mustahil suatu tindakan berbuat baik akan terwujud. Berbuat baik hanya dapat dihayati diamalkan, dan dihidupi oleh pribadi-pribadi yang senantiasa memiliki yang tergerak karena kasih. 

Dunia spiritual malahan memandang dan menerimanya sebagai suatu ibadat dan wujud nyata dari ibadat itu sendiri. Berbuat baik dalam bentuk apapun selalu mendatangkan, kebaikan, kegembiraan, sukacita, dan kebahagiaan bagi para pelakunya. Berbuat baik sekecil apapun dapat menbangkitkan harapan dan memberikan kehidupan bagi yang menerimanya.

Berbuat baik seyogyanya tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia yang sedang berada dalam situasi sulit, tersingkirkan karena situasi sosial politik, dan lain sebagainya. 

Berbuat baik juga dapat ditujukan kepada alam atau bumi pertiwi, tempat dimana bangsa manusia mendapatkan makanan dan minuman. Berbagai macam bencana alam yang terus terjadi menunjukan bahwa sudah saatnya bagi manusia untuk peduli, menggerakkan hati, dan melakukan suatu perbuatan baik untuk menyelamatan alam dan kehidupannya sendiri pada masa yang akan datang.

Pemilihan Legislatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun