Apes benar nasib Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Belum sempat menghirup udara segar di Jakarta setelah berkunjung ke Honolulu, Amerika Serikat, beliau sudah terciduk oleh KPK. Nasib orang kepercayaan Prabowo Subianto itu makin tak karuan karena ia ditangkap bersama dengan isterinya, Iis Rosita Dewi yang adalah anggota Komisi V DPR RI dari partai Gerindra.Â
Sampai saat ini  belum ada keterangan dari pihak KPK, terkait dengan alasan penangkapan itu. Juru bicara KPK Ali Fikri menyatakan  bahwa pihaknya memiliki waktu 24 jam untuk menetapkan kasus hukum yang menjerat Edhy dalam penangkapan itu. Akan tetapi, beberapa pihak menduga bahwa Edhy yang ditangkap oleh KPK pada hari Rabu pukul 01.23 itu, terkait dengan penetapan izin ekspor baby lobster.Â
Fahri Hamzah yang pernah berkoar-koar ingin membubarkan KPK karena memandang bahwa lembaga anti rasuah itu gagal dalam menegakkan hukum, berbalik arah. Namanya juga Fahri, setiap saat pikiran dan pendiriannya berubah-ubah. Sulit untuk diterka. Atas kejadian atau peristiwa yang menimpa Edhy, ia pun ikut berkomentar. "Alhamdulillah" dan membuat tagar "Maju Terus KPK", sebagai bentuk dukungan kepada lembaga yang sudah dianggap gagal itu.Â
Kontan saja, pendapat si Fahri membuat orang terheran-heran. Apakah Fahri sadar dengan ucapannya dan tidak malu menjilat ludah sendiri? Ya,,, itulah politik. Tak ada yang abadi selain kepentingan.Â
Mantan Juru bicara KPK, Febri Diansyah juga tidak diam atas pekerjaan apik KPK. Beliau secara luar biasa mengapresiasi apa yang dicapai oleh lembaga yang pernah membesarkan namanya itu. "Kerja luar biasa". "Hormat kepada tim yang dapat melakukannya dalam situasi seperti saat ini" demikian ciutan Febri. Salut dan hormat untuk beliau.Â
Yang menarik adalah sampai dengan penulis menuliskan artikel ini, belum ada ciutan dari Fadli Zon. Ya,,, maklum saja, pria yang tak pernah sepi dari kontroversi karena kritikan-kritikannya itu, masih bungkam. Kejadian apa sih yang luput dari nyinyiran Fadli? Maka, yakinlah bahwa cepat atau lambat, penantian publik akan berakhir.Â
Si Fadli akan nongol dan bersilat lidah. Apalagi yang tertangkap adalah sesama satu partai yakni Gerindra. Mudah-mudahan ia tidak mempersalahkan Joko Widodo. Setahu publik, partai Gerindra adalah lawan berat mantan Gubernur DKI itu dalam pilpres kemarin. Dengan peristiwa penangkapan ini, semoga saja si Fadli tidak melihatnya sebagai perangkap dari Joko Widodo dengan menerima Edhy masuk dalam kabinetnya.Â
SALAM.