Mohon tunggu...
Mawani Gultom
Mawani Gultom Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Mulailah dari hal kecil.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bu, Jangan Marah

11 Oktober 2019   10:10 Diperbarui: 11 Oktober 2019   10:44 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesungguhnya aku marah, tapi dia memintaku agar tidak marah. Hatiku sedih dan bergetar. Seharusnya tugasnya adalah belajar dan bermain, namun keadaan memaksanya harus bekerja, ini yang membuat aku marah. Ini bukan salahnya karena itu aku menuruti permintaannya.

Anak memang berkewajiban untuk membantu orang tuanya, namun tidak seharusnya sampai merenggut hak - haknya. Aku kecewa kepada orang tuanya tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa memberi nasehat kepada anak ini agar tetap memberi waktu untuk belajar di sela-sela waktu yang ia punya, dan memperhatikannya lebih banyak ketika belajar di kelas.

"Semoga Tuhan memberikan kebahagiaan kepadamu nak, dan menggantikan semua ini dengan sukacita segera" harapku untuknya

Ada banyak cara Tuhan menegur kita untuk menjadi seorang yang selalu bersyukur. Peristiwa yang terjadi yang kita saksikan sendiri di sekitar kita sering kali adalah cara Tuhan hadir dan menegur agar kita berbalik padaNya dengan ucapan syukur. 

Bersyukurlah untuk semua yang kamu miliki dan Berharaplah untuk semua yang kamu ingini.

"Berharaplah kepada Allah, dan ucapkanlah selalu syukur kepadaNya."


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun