Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Membangun Tembok Permusuhan, Tapi Bangunlah Jembatan Persaudaraan

24 September 2022   05:31 Diperbarui: 24 September 2022   05:48 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Dokumentasi Pribadi olah canva 

Alkisah hidup dua  kakak beradik,  hidup mereka sangat rukun,  dan saling membantu satu sama lain, selama 40 tahun bersaudara.  Hingga pada suatu hari,  akhirnya terjadi salah paham dan pertengkaran cukup serius. Mengakibatkan renggangnya hubungan persaudaraan mereka. 

Di satu pagi, datang seorang tukang kayu, singgah di kediaman sang kakak, dengan niat mencari pekerjaan.

"Maaf, permisi tuan, semoga di sini ada pekerjaan buat saya, yang bisa saya kerjakan ? " kata pria tukang kayu  dengan ramah dan berharap. 

"Oh kebetulan sekali, saya punya pekerjaan untuk mu !" jawab sang kakak ramah.

"Coba Kau lihat ladang di seberang sungai sana. Di sana adalah tempat saudaraku"

"Dia telah mengalirkan bendungan, sehingga airnya  menutupi padang rumput, dan menjadi sungai yang memisahkan tanah kami."

" Aku sangat tersinggung dengan perbuatannya ."

"Pak tua, tugasmu. Buatkan aku pagar setinggi 10 meter untukku, agar aku tidak perlu melihatnya lagi. Aku tidak akan memperdulikannya lagu. Gunakan kayu di gudang sama. Perintah sang Kaka pada tukang kayu. 

"Saya mengerti Tuan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa berbahagia." ucap tukang kayu dengan yakin 

Sang kakak pun pergi, membiarkan si  tukang kayu segera melakukan pekerjaan sendirian, agar cepat selsai.

Sore pun tiba dan sang kaka kembali untuk melihat pekerjaan tukang kayu yang telah diselesaikan. 

Sang Kaka begitu terkejut dan takjub melihat hasil pekerjaan tukang kayu. Bahwa tidak ada sebatang pagarpun dibuat si tukang kayu, yang ada adalah, sebuah jembatan indah dan asri, yang menyambungkan antara ladang sang Kaka dengan ladang sang adik.

Pada saat yang sama, Sang adik keluar dari ladangnya dan melihat jembatan indah  yang telah disiapkan sang Kaka.   Adiknya merasa terharu dan menyesal telah bertikai, segera ia menuju ke tengah jembatan dan merentangkan tangan untuk menyambut sang kaka. 

 " wahai Kaka, sungguh mulia hatimu, aku telah kasar padamu namun kau berkenan membuat jembatan indah ini. Maafkanlah aku Kaka" ucap Sang adik dengan berurai air mata penyesalan.

Sang kakak pun menghampiri dan berlari menuju jembatan menemui sang adik, mereka saling memaafkan dan berpelukan dengan penuh kebahagiaan. Luntur semua kesalah pahaman antara mereka, hilang sudah di tengah jembatan, yang menyatukan kembali hati mereka penuh kasih dan sayang.

Demikianlah yang sering terjadi, antara  hubungan  kita dengan saudara,  sahabat, teman, rekan, kawan, dalam  kehidupan sehari-harinya. Jika terjadi sedikit perselisihan dan salah faham, antar kita dengan mereka.

Kita lebih sering membuat pagar dan tembok pemisah, yang semakin menjauhkan dan merenggangkan persaudaraan satu sama lain, ketimbang membuat jembatan yang kembali menghubungkan jalinan cinta kasih. 

Mari kita bongkar tembok-tembok menyekat di hati kita, dan membuat jembatan silaturahmi selagi masih diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa.

Hidup akan menjadi indah, jika dikelilingi suasana, yang rukun, harmonis, penuh kehangatan, tenang, damai dan penuh cinta. 

Yuk sambung silaturrahmi. Tersenyum dan semangat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun