Mohon tunggu...
Mawarningrum
Mawarningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

:)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Industri dan Konsekuensinya Bagi Pemuda

9 Desember 2021   14:22 Diperbarui: 9 Desember 2021   14:31 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Revolusi industri berpotensi pada struktur sosial seperti mengubah cara kerja masyarakat ke arah teknologi. Konsekuensi Revolusi industri memiliki dampak positif dan negatif seperti dapat berkembangnya sistem pendidikan, sistem ekonomi sosial maupun munculnya kesenjangan ekonomi masyarakat. Masalah kepemudaan yang terjadi biasanya terjadi karna nilai nilai dalam masyarakat, yang dialami antar generasi muda dan tua, biasanya kurang dewasa dari hal psikologis, kurang mandiri dalam hal ekonomi. (Nurmalisa, 2017:4).

Globalisasi modern dengan gema perkembangan kemajuan iptek, komunikasi, dan informasi sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman. (Nurmalisa, 2017: 13). Ancaman dalam artian permasalahan terkait kejahatan cyber crime maupun  makin banyaknya masyarakat yang menganggur karena kalah bersaing. Revolusi industri selain memberi kemudahan juga menimbulnya diskriminasi maupun kesenjangan karena suatu kapitalisme dalam bidang ekonomi.

Dalam teori fakta sosial menurut Emile Durkheim Fakta-fakta sosial adalah struktur-struktur sosial dan norma-norma dan nilai-nilai kultural yang eksternal bagi, dan bersifat memaksa kepada, para aktor. (Ritzer, 2014: 131). Fakta sosial bersifat material dan non material. Fakta sosial material yang berarti ada dalam masyarakat seperti dapat dilihat, di observasi, dan ada di dunia nyata misalnya aturan hukum. fakta-fakta sosial material, seperti gaya-gaya arsitektur, bentuk-bentuk teknologi, dan kode-kode legal, lebih mudah dimengerti dari keduanya karena daat diamati secara langsung. (Ritzer, 2014:134).

Keadaan semakin berkembangnya era juga memaksa individu untuk berkembang ke arah perubahan menciptakan berbagai teknologi atau kecerdasan buatan yang nantinya daat di manfaatkan. Fakta sosial non material bersifat subjektif yang ada pada kesadaran manusia. Misalnya egoisme, dorongan, saran dan solusi. Pada diri manusia adanya dorongan untuk berkembang aktif seperti halnya pemuda yang memiliki ego untuk menghadapi persaingan.

Konsekuensi perkembangan Revolusi industri di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif seperti dapat berkembangnya sistem pendidikan, sistem ekonomi sosial maupun munculnya kesenjangan ekonomi masyarakat. Anak-anak muda tidak lepas dari nilai dan norma yang mengatur hidupnya sehingga perlu memilah-milih mana yang benar.

Teknologi informasi dapat digunakan untuk mengembangkan kebudaayan dan jangan sampai terlenyap dalam dunia yang membelenggu. Kemudahan yang ada ada era revolusi industri akan membuat berkembangnya industri perkotaan maupun kemajuan wilayah-wilayah lain. Berkembangnya pendidikan mengarahkan masyarakat semakin terdidik.

Oleh: Mawarningrum (Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Referensi:

Bayti Tety Nur, Desi Ariani, dkk. (2020). Gagasan Milenial & Generasi Z Untuk Indoneia Emas 2045. Atambua Barat: Fianosa Publishing.

Nurmalisa, Yunisca. (2017) Pendidikan Generasi Muda. Yogyakarta: Media Akademi.

Rezkya, Monovatra Predy., Joko Sutartob., Titi Prihatinc., Arief Yuliantod., Irajuana Haidar. (2019). Generasi Milenial yang Siap Menghadapi Era Revolusi Digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0) di Bidang Pendidikan Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia. Seminar Nasional Pascasarjana UNNES. Hal. 1117-1125.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun