Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Artikel Utama

Ketika Jambu Mudah Rontok dan Berbuah Busuk

23 Juli 2021   22:18 Diperbarui: 25 Juli 2021   19:48 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jambu Air | Mawan Sidarta

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang bisa berproduksi lebih memuaskan dengan buah yang jarang rontok dan terbebas dari ulat. 

Semua bibit tanaman buah ditanam dari cangkokan yang menurut penjualnya diambil dari indukan berkualitas unggul. 

Setelah bibit tanaman buah siap, selanjutnya siapkan lubang tanam. Lubang tanam yang dibuat sebaiknya disesuaikan dengan ukuran bibit buah yang tersedia. 

Misalnya untuk bibit tanaman dengan tinggi 80 cm sampai 1 meter, buat saja lubang tanam dengan ukuran 60cmX60cmX60cm. 

Lubang tanam agak dalam juga lebih baik agar sistem perakaran tidak merusak jalan dan akar tanaman lebih leluasa mengabsorpsi zat hara dalam tanah. 

Bibit cangkokan yang diadopsi dari indukan unggul biasanya cepat berbuah dengan kualitas buah bagus pula. Setelah tanam bibit, tinggal melakukan pemeliharaan. 

Mengupayakan tanaman terbebas dari serangan hama dan penyakit tak terkecuali tanaman parasit seperti benalu.

Sepertinya sepanjang pengalaman saya bercocok tanam melalui cangkokan tidak menemukan kendala sampai tanaman menghasilkan buah. 

Justru pada saat tanaman dewasa dan sudah berbuah, baru masalah itu muncul seperti timbulnya serangan kutu putih dan itu mudah mengatasinya. 

Saya biasa menggunakan kapur semut yang digerus halus lalu dicampur deterjen dan air secukupnya. Kemudian dimasukkan ke dalam botol semprotan (sprayer) dan disemprotkan ke bagian tanaman yang ditempeli kutu putih. 

Pemupukan juga dilakukan sekadarnya, terutama ketika tanaman sulit berbuah atau berbuah tapi tidak ajek (teratur). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun