Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Memasang Fiber untuk Menahan Debu dan Memanfaatkan Potongan Kanal C untuk Rak Tanaman Hias

11 Juni 2021   21:43 Diperbarui: 12 Juni 2021   11:18 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasang fiber sebagai penahan debu dan cahaya matahari (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Secara pribadi saya menyukai desain rumah sederhana yang seperti itu, yakni sirkulasi udara bagus sehingga nggak perlu air conditioner (AC) biar hemat listrik tapi cukup AB (angin brobos) saja he..he..he.. . 

Kemudian cahaya matahari bisa masuk dan udara yang masuk tidak banyak mengandung debu. 

Yang pertama dilakukan, memasang kerangka (frame) pada bagian rumah yang masih terbuka lebar tadi dengan pipa kotak atau dari kayu juga nggak masalah, dengan ukuran sesuai selera. Pipa kotak bisa terbuat dari bahan besi biasa atau galvalum. 

Sebagian alat yang diperlukan (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Sebagian alat yang diperlukan (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Kalau saya lebih memilih membuat kerangka dari pipa kotak besi biasa. Selisih harga dengan kayu mungkin tidak seberapa. Pipa dipotong-potong dengan menggunakan blade mesin gerinda tangan. Atau kalau mau agak capek dan mengeluarkan tenaga ekstra ya bisa memotongnya menggunakan gergaji besi secara manual. 

Membuat kerangka dari besi kotak berbahan galvalum juga lebih bagus karena lebih tahan karat ketimbang besi biasa. Tebal tipisnya bahan besi kotak juga menentukan harga dan keawetan kerangka yang dibuat. 

Ada juga sih seseorang yang membuat kerangka dari pipa air (pipa leding). Ini lebih awet lagi, sayangnya bujednya lebih mahal, bobot lebih berat dan pipa air berbentuk bundar sehingga kurang cocok untuk menempelkan fibernya. 

Kemudian dibuat kerangka dengan mengelasnya menggunakan mesin las travo listrik atau direkatkan dengan paku rivet (Jawa = paku keling) dengan alat riveter. 

Setelah terbentuk kerangka kemudian dicat agar menarik, awet dan tahan karat. Lalu dipasang di dinding (tembok) rumah. Bisa dibor di dinding rumah menggunakan mesin bor (drill impact) dengan mata bor khusus beton atau dipaku langsung dengan paku beton. 

Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Cara yang tepat biasanya kerangka besi yang sudah jadi dibor dan ditempelkan dengan dinabolt. Karena pemakuan secara langsung dengan paku beton akan kesulitan apalagi bila dinding rumahnya terbuat dari beton berkualitas. 

Setelah kerangka besi menempel pada dinding rumah, potonglah fiber sesuai ukuran kerangka. Motif fiber bebas sesuai selera. Di pasaran, harga fiber polos per meternya sekitar Rp. 35.000,- sedangkan yang bergambar Rp. 42.000,- per meternya. 

Menempelkan fiber pada kerangka besi yang dipasang agak tinggi tentu memerlukan bantuan alat tangga lipat (aluminium). Untuk menempelkan lembaran fiber pada kerangka besi bisa menggunakan tali kawat atau tali cable ties. Kalau saya lebih memilih tali kawat galvalum tapi ukurannya agak besar supaya kuat dan awet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun