Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Nostalgia Masa Kecil, Nonton TV Hitam Putih hingga Meletuskan Mercon di Bulan Ramadan

19 April 2021   10:24 Diperbarui: 19 April 2021   18:01 2386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak zaman now mengganti mercon dengan basoka-basokaan yang dibuat dari rangkaian kaleng bekas rokok (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Mercon busi, mercon jenis ini barangkali yang paling murmer sebab mesiunya menggunakan pentol korek api. Dulu masih populer korek api jes, dikemas dalam kotak kecil yang dilengkapi kertas pemantik untuk menggesekkan bagian pentolnya. 

Sekarang mungkin posisinya digantikan oleh korek gas. Busi bekas mudah dicari. Tinggal membuang bagian ujung yang biasanya menghasilkan pengapian. 

Lubang busi yang sudah bersih kemudian dijejali mesiu dari pentol korek api tapi jangan terlalu penuh. Kemudian ditutup dengan baut (bolt) bekas berukuran sama dengan lubang busi namun masih memungkinkan untuk keluar masuk dengan mudah (tidak terlalu sesak). 

Salah satu ujung baut tetap diikat di busi agar tidak terlepas. Ujung busi dihiasi dengan rumbaian tali rafia. Selanjutnya busi dengan serbuk mesiu yang telah ditutup baut bisa dilepar ke atas dan jatuh ke bagian tanah atau ubin yang keras lalu menimbulkan letusan. 

Bermain burung merpati 

Masih seperti zaman saya dulu, anak-anak zaman now juga suka bermain merpati (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Masih seperti zaman saya dulu, anak-anak zaman now juga suka bermain merpati (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Bermain burung, apakah itu burung pipit atau merpati biasanya dilakukan saat menunggu datangnya waktu berbuka puasa (ngabuburit). 

Burung merpati (dara) dan pipit merupakan jenis burung yang mudah dijinakkan sekaligus mudah ingat sangkarnya (homing). 

Bermain adu ketangkasan merpati atau pipit di lapangan terbuka atau sudut-sudut kampung yang agak luas kala itu menjadi permainan yang seru. 

Agar homing (Jawa = pomah) baik merpati maupun pipit harus terlebih dulu dipelihara dalam sangkarnya untuk beberapa lama, kira-kira sebulan. 

Berbecak ria 

Masih seperti zaman saya dulu, anak-anak zaman now juga suka bermain becak mini (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Masih seperti zaman saya dulu, anak-anak zaman now juga suka bermain becak mini (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Bagi anak-anak, bermain tak jarang lupa waktu, lupa kalau saat itu dirinya atau sebagian orang lainnya sedang menjalankan ibadah puasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun