Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Hal-hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Menunggu di Stasiun Wonokromo Surabaya

18 November 2018   08:39 Diperbarui: 19 November 2018   20:52 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang tunggu Stasiun KA Wonokromo Surabaya (dok.pri)

Menunggu kata orang adalah pekerjaan yang amat menjemukan apalagi kalau menunggu berjam-jam lamanya. Menunggu di dalam ruang tunggu stasiun kereta api (KA) sebelum kereta berangkat dengan kondisi dan manajemen stasiun yang sekarang ini tentu terasa sangat berbeda dengan sebelumnya. 

PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan pembenahan-pembenahan secara signifikan di berbagai stasiun yang tersebar di daerah operasi (daop) nya sehingga bukan hanya fisik bangunan yang menjadi lebih baik namun juga pengelolaannya. Jadi menunggu berlama-lama bagi sebagian orang mungkin sudah tidak terasa membosankan lagi. 

Prasasti cagar budaya (dok.pri)
Prasasti cagar budaya (dok.pri)
Saat menunggu itu para calon penumpang dan anggota keluarga yang mengantar bisa melihat TV, menyaksikan penampilan biduan/biduanita bersuara merdu yang diiringi elektone yang memang disediakan oleh pengelola stasiun, bisa menikmati gaya bangunan stasiun karena tidak sedikit stasiun-stasiun KA yang ada di Indonesia itu merupakan warisan kolonial Belanda dimana gaya arsitekturnya sangat menawan. 

Atau di saat menunggu yang berlama-lama itu, para calon penumpang atau pengantarnya bisa nyantai dengan mencicipi berbagai makanan dan minuman yang outletnya tersedia di lingkungan stasiun.

Kemarin (17/11/2018) saya harus menemani istri dan putri kami menuju Stasiun KA Wonokromo Surabaya karena ada keperluan acara keluarga di Jawa Tengah. Pagi sekali kami berangkat dari rumah karena tak ingin terjebak dalam kemacetan arus lalu lintas. Sebenarnya kereta berangkat pukul delapan pagi namun dua jam sebelum kereta diberangkatkan kami bertiga sudah berada di stasiun. 

Mencetak tiket secara digital (dok.pri)
Mencetak tiket secara digital (dok.pri)
Kondisi stasiun KA yang beraktivitas di bawah naungan Daop 8 itu tampak berbeda bila dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Salah satu contohnya, untuk rute perjalanan jarak jauh Bandung-Surabaya sebelumnya KA Pasundan dan mungkin kereta-kereta lainnya tak pernah berhenti di Stasiun Wonokromo, namun belakangan ini manajemen KAI sudah memberikan kesempatan kepada para penumpang untuk naik atau turun di stasiun-stasiun kecil seperti Stasiun Wonokromo dan yang lainnya.

Nah sambil menunggu kereta diberangkatkan, waktu tunggu yang cukup lama itu saya manfaatkan untuk menikmati pesona Stasiun Wonokromo Surabaya, sementara anak dan istri lebih memilih bercengkrama dengan penumpang yang duduk disampingnya sambil sesekali memainkan smartphonenya.

Sejarah Stasiun KA Wonokromo 

Tulisan yang tertera di plat cagar budaya yang dikeluarkan pemkot menerangkan bahwa Stasiun Wonokromo Surabaya itu dulunya digunakan sebagai stasiun penunjang kereta pengangkut minyak dari tambang minyak yang ada di Wonokromo selain untuk angkutan penumpang dan barang. 

Dulu bangunan stasiun itu dikelola oleh Staats Spoorwegen (SS). Bangunan stasiun didirikan pada tahun 1901 an. Oleh Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) Stasiun Wonokromo Surabaya dicanangkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai Surat Keputusan (SK) Walikota Surabaya nomer 188.45/504/436.1.2/2013

Ornamen batu alam pipih (dok.pri)
Ornamen batu alam pipih (dok.pri)
Untuk diketahui, bahwa Stasiun Wonokromo yang beroperasi sekarang ini adalah stasiun warisan Staats Spoorwegen, sementara Stasiun Wonokromo Kota adalah stasiun jalur trem lintas Surabaya yang dioperasikan oleh Oost-Java Stoomtram Maatschappij (1). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun