Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Saat Plesir ke Gresik Coba Sarapan "Lontong Balap Sekar Putih" Ini...

28 September 2018   22:12 Diperbarui: 29 September 2018   12:54 2266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemaron tempat sayur kecambah lontong balap (dok.pri)

Mungkin karena letaknya yang saling berdekatan sehingga beberapa kuliner khas beberapa daerah seperti Surabaya, Sidoarjo dan Gresik bisa kita temukan di ketiga kota tadi.

Sebagai contoh Nasi Krawu yang merupakan kuliner khas Kota Gresik tak jarang juga saya temukan saat bepergian ke Surabaya atau Sidoarjo. Sementara itu lontong balap dan rujak cingur yang merupakan makanan khas warga Surabaya juga dengan mudah saya temukan di Sidoarjo dan Gresik.

Demikian pula dengan makanan khas yang berupa lontong nasi dipadu olahan kerang kupang (moluska laut) yang oleh masyarakat Sidoarjo dan Surabaya disebut lontong kupang itu ternyata juga banyak saya temukan di Gresik.

Seminggu lalu, saat kami bertandang ke rumah keponakan yang ada di kawasan Pongangan, Manyar-Gresik, kebetulan Minggu pagi itu kami memang berniat jalan-jalan melihat kawasan perumahan sambil mencari makanan untuk sarapan pagi.

Setelah mencari-cari nggak ketemu apa yang cocok untuk sarapan pagi, kamipun mencoba keluar kompleks perumahan. 

Pikir saya, biasanya pada hari Minggu pagi itu banyak kita temukan orang berjualan di jalan utama kompleks perumahan atau para pedagang kaki lima memajang lapak dagangannya di pinggir jalan besar. 

Ternyata kawasan itu masih terlihat sepi, belum terlihat seorang penjual makanan mangkal, padahal suasana pagi sudah beranjak terang. 

dokpri
dokpri
Barulah di perkampungan Sekar Putih, Pongangan-Gresik kami melihat lapak pedagang yang kami ketahui sebagai penjual lontong balap.

Wah..kebetulan sekali gumam saya dalam hati. Sudah lama saya tidak merasakan sensasi kuliner lontong balap yang unik itu.

Saya sendiri juga kaget, lontong balap yang dikukuhkan (entah oleh siapa he..he..) sebagai makanan kebesaran warga Surabaya itu ternyata bisa ditemukan di sebuah perkampungan yang ada di tengah Kota Gresik.

Tanpa banyak pertimbangan sayapun memesan 6 bungkus untuk anak, istri dan para keponakan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun