Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Iba Melihat Jokowi di Debat Capres Jilid II

17 Juni 2014   05:00 Diperbarui: 21 Agustus 2016   17:51 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318306" align="alignnone" width="600" caption="Debat Capres Jilid II (Dok.Pri)"][/caption]Menyimak debat jilid II antara Prabowo Subianto vs Joko Widodo semalam rasanya seperti mengikuti Weekly Meeting antara atasan dan bawahan yang setiap minggu rutin dilakukan di kantor aku.

Sikap Prabowo seperti atasan yang mengayomi bawahannya, dimana sang Manager memaparkan program dan rencana kerja untuk memajukan perusahaan, dan si Boss mendengarkan dengan seksama sambil manggut-manggut tanda setuju dan kadang melengos kalau ada pemaparan yang bertele-tele tanpa substansi yang jelas.

Secara keseluruhan, pemaparan Prabowo tadi malam intinya tentang peningkatan perekonomian bangsa dengan mengamankan kekayaan negara dari kebocoran yang digerogoti oleh tikus-tikus berdasi yang merajalela bagaikan kutu yang beranak pinak di negeri ini, serta mengamankan kekayaan-kekayaan bangsa yang mengalir ke luar negeri karena selama ini bangsa kita ditipu mentah-mentah oleh pihak asing.

Sedangkan inti dari pemaparan Jokowi secara keseluruhan dalam acara debat jilid II tadi malam hanya berkisar tentang kita bangun sistemnya.

Belum lagi singkatan-singkatan yang susah-susah yang sengaja dilontarkan Jokowi sejak menit pertama dalam acara debat tadi malam memang sudah dipersiapkan dan diskenariokan oleh timsesnya Jokowi untuk menjebak dan membuat Prabowo kelabakan.

Namun Prabowo tahu persis itu ulah timsesnya Jokowi yang sudah mensutradarai Jokowi dengan pertanyaan-pertanyaan jebakan batman berupa singkatan-singkatan untuk menjebak dirinya.


Aku tertawa ketika Prabowo menyindir janji-janji pemimpin tentang kartu ini dan kartu itu padahal APBN bukan jatuh dari langit. Dalam bahasa halusnya, Prabowo ingin menyampaikan bahwa kartu ini itu bisa dibuat asalkan APBN tak bocor, asalkan kekayaan negara tak lari keluar negeri.

Belum lagi sindiran telak Prabowo ketika Jokowi mencoba menyindir dirinya bahwa pragram 1 milyar per desa bukan program Prabowo karena itu sudah diatur dalam UU Desa.

Prabowo jawab ia tak persoalkan siapa yang buat, yang penting uangnya sampai ke desa. Aku tertawa, istriku menyikut pinggangku. Kami sama-sama tergelak.

[caption id="attachment_318306" align="alignnone" width="600" caption="Prabowo Subianto, Capres Nomor Urut 1 (Dok.Pri)"]

[/caption]Prabowo bicara tentang ekonomi kerakyatan sesuai UU, intinya ekonomi yang kuat untuk membangun kekuatan rakyat. Pemerintah yang harus jadi pelopor. Prabowo akan bangun 3 ribu km jalan raya, 4 ribu km rel kereta api, dan 2 juta hektar sawah baru.

Prabowo juga akan investasi dibidang kesehatan dan pendidikan, menggalakan program KB, tambah dokter, tambah Puskesmas, perbaiki gaji Dokter, naikan gaji Perawat, baguskan gaji Guru Honorer, dan bangun infrastruktur untuk memancing produktifitas. The Big Push Strategy. Berani atau tidak berani, harus berani, tandas Prabowo dengan mimik serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun