Mohon tunggu...
MAULINA AISAHMAIRANI
MAULINA AISAHMAIRANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Makan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Usaha Keponakanku agar Bisa Membaca

1 Desember 2022   12:55 Diperbarui: 1 Desember 2022   13:00 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu hari saya pergi bermain-main ke rumah kakak. Di sana saya bertemu dengan kakak saya dan juga anaknya yang sedang diajar membaca. Tidak lama kemudian saya ikut bergabung bersama mereka, sekalian sy mendengarkan ponakan saya membaca. Tetapi, ponakan saya ini sangat lama dalam mengingat sebuah huruf. Oh iya saya lupa memperkenalkan  nama ponakan saya ini Rama, Rama baru memasuki usia 5 tahun dan sekarang sudah memulai sekolah tk (taman kanak-kanak) . Orangtua Rama adalah kakak saya sendiri, prinsip dari orangtua Rama adalah Rama harus banyak-banyak belajar membaca mulai sejak dini, bukan hanya membaca akan tetapi belajar berhitung juga perlu dilakukan. Setiap hari Rama selalu diantar pergi sekolah oleh mamanya, tidak lupa sebelum berangkat sekolah harus sarapan terlebih dahulu agar lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran seperti biasanya. Di sekolah Rama selalu diajarkan membaca, berhitung, menyanyi dan masih banyak lagi yang diajarkan oleh guru Rama. Terkadang Rama harus pulang paling terakhir karena sebelum pulang guru-guru di tk selalu mengetes huruf yang disoalkan oleh guru. Setiap pulang sekolah pasti Rama akan diingatkankan lagi sama mamanya untuk mengulang pembelajaran yang diberikan oleh gurunya tadi. Sebelum mengulangi pembelajaran Rama diharuskan makan dam mengganti pakaian terlebih dahaulu, agar menjadi lebih disiplin hingga dewasa. Saat mulai memca Rama sudah tampak kebingungan akan huruf yang dilihatnya, Rama mulai merengek dan mulai mengantuk melihat huruf-huruf terebut. Jadi Rama disuruh tidur terlebih dahulu agar nanti saat bangun tidur lebih bagus moodnya untuk belajar membaca.  

Setelah tidur beberapa jam Rama pun terbangun dan memulai kembali pembelajarannya yang tadi pagi. Disaat itu, saya yang baru datang pun ikut bergabung mendengarkan Rama. Akan tetapi Rama agak lumayan susah memgingat huruf jadi harus selalu didampingi oleh mamanya. Saya yang ada disana pun ikut membantu Rama belajar membaca, terkadang mamanya Rama sampai geregetan mengajarkan anaknya termasuk saya sendiri. Akan tetapi mamanya Rama selalu berusaha agar anaknya bisa cepat membaca. Tanpa adanya kata lelah mamanya Rama selalu mengulang-ulang agar Rama cepat mengerti. Biasanya Rama susah membedakan huruf b dan d, i dan j, dan juga u dan v. Rama tidak akan boleh pergi bermain sebelum dapat mengingat huruf, Rama juga berprinsip harus bisa dulu baru dia akan pergi bermain bersama teman-temannya. Rama juga memiliki prinsip, yaitu Rama tidak akan bermain sebelum dapat menghafalkan huruf yang telah diajarkan oleh gurunya. Sedikit demi sedikit Rama mulai mengingat-ingat hurufnya dan lama kelamaan satu persatu huruf tersebut Rama ingat dan terus mengulang-ulang sampai dia betul-betul sangat ingat akan huruf-huruf tersebut. Setelah dirasa sudah bisa mengingatnya Rama pun diizinkan untuk pergi bermain oleh mamanya bersama teman-temannya. Setiap hari Rama selalu diberikan pr mengingat huruf, jadi mau tidak mau Rama harus mau karena itu semua demi masa depan yang baik. Karena tanpa membaca pastinya kita tidak akan tau yang ini huruf apa yang itu huruf apa. Oleh karena itu, mamanya Rama selalu bersikeras mengajarkan Rama agar Rama bisa.  Tanpa mengulang pembelajaran pastinya akan membuat kita kesusahan dalam memahami materi selanjutnya yang diberikan oleh guru. Teruslah berusaha dalam segala hal apapun itu. Jangan lupa jika kita sedang usaha sertailah dengan doa karena usaha tanpa doa itu sia-sia tiada artinya dan tidak mendapatkan keberkahan dari-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun