Sumberagung, 28 Juli 2025 — Kelompok Belajar Bersama Masyarakat (BBK) ke-6 Universitas Airlangga (UNAIR) memperkenalkan inovasi sederhana namun solutif untuk masyarakat Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, melalui program SILEGON (Siasat Lele dalam Galon) yang difokuskan pada pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan berbasis rumah tangga.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 28 Juli 2025 ini menyasar 15 ibu kader desa sebagai peserta utama. Dipandu oleh Muhammad Naufal Fawwaz mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, selaku penanggung jawab kegiatan pelatihan inovas budidaya lele dalam media galon bekas berlangsung di balai desa dengan penuh antusiasme.
Program SILEGON sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2: Zero Hunger, yang menekankan pentingnya ketahanan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui budidaya ikan lele secara mandiri, warga desa tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga secara berkelanjutan, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar desa.
“Lele termasuk ikan yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi. Kami ingin memaksimalkan potensi ini agar bisa dimanfaatkan langsung oleh warga, khususnya ibu-ibu kader yang menjadi motor penggerak keluarga dan masyarakat,” ujar Fawwaz dalam sesi pembukaan kegiatan.
Selain sebagai konsumsi harian, hasil budidaya yang melimpah juga berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan apabila dijual di pasar lokal. Hal ini mendukung SDGs poin 12: Responsible Consumption and Production, yang mendorong pola produksi pangan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara efisien dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini mencakup pelatihan teknis seperti cara menyiapkan galon sebagai kolam, pemberian pakan yang tepat, serta cara memelihara ikan agar tumbuh optimal. Peserta juga diberikan materi tentang peluang ekonomi dari hasil panen lele, termasuk strategi penjualan skala rumah tangga.
Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi dan praktik langsung. Beberapa peserta bahkan menyatakan minat untuk langsung mencoba metode ini di rumah masing-masing.
“Kami sangat senang dengan pelatihan ini. Selain bisa mencukupi kebutuhan makan ikan di rumah, kalau hasilnya banyak, bisa juga dijual. Modalnya kecil, tapi manfaatnya besar,” ungkap salah satu peserta pelatihan.
Program SILEGON menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dimulai dari hal-hal sederhana namun berdampak besar. Dengan memanfaatkan barang bekas dan memelihara ikan bernilai ekonomis, masyarakat Desa Sumberagung kini memiliki peluang baru untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga dan berkontribusi terhadap pola konsumsi-produksi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Penulis: Muhammad Naufal Fawwaz
Editor dan Pembimbing: Dr. Hanik Badriyah Hidayati, dr., Sp.N., F-MIN., Subsp. NN., COMSK., AIFO-K.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI