Mohon tunggu...
Maulida setiani
Maulida setiani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - 19160056

Probolinggo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harus Tahu Tahapan Moral Diri Sendiri

18 Maret 2020   23:15 Diperbarui: 18 Maret 2020   23:17 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kalian sadar tidak sih tingkah laku kalian nih dari kecil hingga dewasa sebenarnya ada teorinya. Nah kali ini saya akan bahas teori ini, namanya teori  perkembangan moral menurut Lawrence Kohlberg. Setelah kalian baca ulasan teori dibawah pasti nanti kalian banyak mikir. Kira kira aku sampai pada tahapan mana ya? Nah penasaran kan? Yuk simak tahapan teorinya

Teori Kohlberg ini dibagi menjadi 3 level, yang pertama yaitu level Prakonvensional, yang kedua yaitu level Konvensional, dan yang ketiga yaitu level Pascakonvensional. Setiap tahap dibagi lagi menjadi 2. Nah biar gak bingung langsung aja ya.

Prakonvensional

Seseorang menilai hal hal baik dan buruk berdasarkan faktor faktor diluar dirinya seperti hubungan sebab-akibat, ganjaran-hukuman, menyenangkan-tidak menyenangkan. Pada level ini terbagi menjadi dua yaitu :

Orientasi Hukuman dan Kepatuhan

Seseorang menilai baik buruknya sesuatu berdasarkan rasa takut terhadap hukuman. Misalnya, seorang anak akan merasa benar apabila ia mematuhi perkataan orang tuanya dan merasa bersalah apabila melangggar perintah orang tuanya. 

Penalaran moral seperti itu pertama tama didasari oleh kesadaran bahwa ketika ia tidak takut ia akan mendapat hukuman yang menimbulkan rasa sakit dan menimbulkan rasa tidak nyaman. 

Disana tampak sikap egosentrisme sangat menonjol. Seseorang pertama tama melakukan kebaikan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari sakitnya hukuman. Ia belum sampai pada pemahaman bahwa berbuat baik itu akan memberikan manfaat positif juga bagi orang lain.

Orientasi Relativis Instrumental

Sesorang melakukan perbuatan baik pertama tama akan mengharapkan imbalan. Ia sudah mulai menyadari bahwa orang lain juga punya kepentingan dan keinginan yang sama dengan dirinya. Oleh karena itu, perbuatan baik dapat digunakan sebagai instrumen atau alat untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain. 

Sebagai contoh, kita bisa melihat perilaku anak anak kecil yang baru mau disuruh melakukan sesuatu ketika di iming imingi hadiah yang menarik. Jadi seseorang ditahap ini bisa jadi kelihatan sangat baik namun sebenarnya maksud utama perbuatan baiknya itu adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun