Mohon tunggu...
maulida ridani
maulida ridani Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswi

Suka nulis aja

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi Corona Bikin Bursa Semaput

14 Maret 2020   10:56 Diperbarui: 14 Maret 2020   14:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Belum genap 20 menit dibuka, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG anjlok hingga 5% ke level 4638,91. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan membekukan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09:15 waktu JATS yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam waktu yang singkat.

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa pada hari ini, Jumat, 13 Maret 2020 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09:15:33 waktu JATS yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen," sebut BEI.

Hal ini dilakukan berdasarkan penerapan kebijakan penghentian perdagangan atau disebut trading halt. Keputusan itu diambil BEI dengan berdasarkan Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-274/PM.21/2020 tanggal 10 Maret 2020.

Atas keputusan itu, jika terjadi penurunan yang sangat tajam dalam 1 hari perdagangan bursa, maka diterapkan trading halt 30 menit jika mengalami pelemahan 5% dan dilakukan lagi trading halt 30 menit jika mengalami penurunan 10%. Selain itu juga diterapkan trading suspend bila IHSG turun hingga 15%.

Pandemi corona terus menghantui pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik-turun drastis bagaikan roller coaster. Setelah diumumkannya dua orang WNI positif virus corona di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung anjlok hingga 1,67% ke level 5.361 dan terus bergejolak hingga hari ini.

Seperti yang kita ketahui, Virus Corona bermula dari kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019 lalu. Dilansir dari Kompas 12 Maret 2020, Virus Corona telah menyebar ke 124 negara dengan total 126.380 kasus di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri, dilansir dari Cnbc Indonesia pada Jumat 13 Maret 2020 pasien positif corona di indonesia telah mencapai 69 orang.

Dampak virus corona bisa lebih buruk dari perang dagang. Ketika perang dagang konsumen masih bisa mendapatkan barang hanya saja harganya lebih mahal karena adanya bea masuk. Namun saat corona menyerang jangan harap barang bisa bebas masuk.

Virus corona membuat aktivitas masyarakat menjadi sangat tebatas. Karyawan tidak bekerja, mahasiswa tidak kuliah, turis tidak bepergian, pabrik minim produksi dan aktivitas ekspor-impor lesu.

Nampaknya ketakutan akan virus corona tidak akan berhenti sampai ditemukanya vaksin yang sedang diupayakan oleh beberapa peneliti di Indonesia dan di negara lain seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, Iran dan Israel. (Cnbcindonesia, 10 Maret 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun