Mohon tunggu...
Maulida Hardiana
Maulida Hardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang, Sastra Indonesia

Sedang berkuliah di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tokoh dan Penokohan Arjuna Karna

17 Desember 2023   14:07 Diperbarui: 17 Desember 2023   14:15 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : doc pribadi.

Pertempuran 2 Pemanah Arjuna Karna adalah Novel Karya Pitoyo Amrih yang diterbitkan pada tahun 2010 Februari dengan penerbit DivaPress di Yogyakarta. Buku novel ini berjumlah 427 halaman. Novel Pertempuran 2 Pemanah Arjuna-Karna merupakan novel yang berkisahkan tentang dunia perwayangan. Novel ini adalah satu diantara novel karya Pitoyo Amrih yang dibalut menggunakan alur yang tidak biasa. Novel ini menceritakan 2 pemanah hebat di dunia perwayangan yang bertempur dan mengalami perang batin serta psikologis, keduanya dianggap memiliki kekuatan yang sebanding sehingga dipercayakan menjadi peran besar dalam detik-detik terakhir perang Bharatayuda, yang menentukan pemenang atas kedudukan negeri Hastinapura. 

Perang antara pandawa dan kurawa, mereka yang sebenarnya masih terikat satu darah, Arjuna dan Karna yang ternyata terlahir dari rahim yang sama sang ibunda yang bernama Dewi Kunti. seorang pria tampan yang akan menghipnotis siapa saja yang melihat wajahnya. 

Sang pemanah hebat yang tak tertandingi di dunia perwayangan, mendapat banyak pusaka yang akan menjadi kekuatan baginya dari banyaknya Resi yang menjadi gurunya sewaktu ia mencari pendewasaan diri diluar kerajaan. Dewi Kunti yang tidak sengaja mengandung anak dari hubungan gelap bangsa manusia dan bangsa dewa yang akan menjadi aib bagi kedua bangsa itu. Anak yang dikandung oleh Dewi Kunti terpaksa dilahirkan secara sembunyi-sembunyi dan dihanyutkan. Siapa sangka anak yang dibuang kelak akan menjadi pengaruh besar atas perang antara saudara yaitu Perang Bharatayuda. 

Tokoh pemeran utama didalam novel ini yaitu, Arjuna dan Karna. Arjuna adalah anak ketiga dari Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Arjuna salah satu anggota dari Pandawa yaitu Yudhistria, Bima, Nakula dan Sadewa. Lahir di Istana besar Hastinapura. Arjuna memiliki wajah tampan dan mempesona. Arjuna duduk di singgasana negeri bagian Amarta bernama Madukara. Arjuna mempunyai sifat tidak bisa menolak, cerdik, tenang, gigih, pintar, mempunyai hati yang lembut serta perasa, hati-hati dalam mengambil keputusan, bijaksana, dan melindungi seseorang yang lemah. 

Yang pertama terlihat sifat tidak bisa menolak, pada saat bertemu dengan para gadis atau anak dari resi yang ia gurui salah satunya anak dari Resi Begawan Manikara yaitu, Endang Manuhara yang pertama kali melihat Arjuna langsung jatuh cinta, meminta sang Ayah yaitu, Manikara untuk menikahinya dengan Arjuna dan Arjuna yang tidak bisa menolak pun mengiyakan dan memiliki 2 anak yaitu, Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati, hingga ia memiliki 15 istri karena sifatnya itu. Bahkan, ia juga pernah tinggal di kahyangan tempat bangsa dewa dan menikahi salah satu anak dari bangsa dewa Batara Indra yang bernama Dewi Batari Supraba dan keponakannya Dewi Batari Wilutama. 

Yang kedua sifat gigihnya, sifat gigih Arjuna terlihat waktu ia belajar memanah di Istana Hastinapura yang diajarkan oleh Resi Durna, karena ia piawai dalam hal memanah ia menekuni itu dan tidak pernah berhenti berlatih bersama Resi Durna. Sampai ia bisa melepaskan beberapa anak panah sekaligus dengan sekali tarikan mengelilingi pohon tempat ia berlatih. Arjuna juga mengalahkan Karna sewaktu perang Bharatayuda. Arjuna juga sangat gigih berguru dan berkelana kepada para resi untuk mencari ilmu, mendewasakan pikiran dan juga hati. 

Yang ketiga mempunyai hati yang lembut dan sangat perasa, terlihat sewaktu perang Bharatayuda yang terjadi di Kurusetra dimulai Arjuna sempat tidak ingin ikut perang tersebut, dikarenakan ia tak kuasa untuk melawan saudaranya sendiri yaitu, Kurawa, hanya demi sebuah tahta Negeri Hastinapura. Arjuna menangis dengan badan yang lemas, mulut kering, dan tangan yang gemetar didepan Prabu Kresna sang penasihat dan pembela Pandawa. Akhirnya mendengar nasihat dan dukungan dari Prabu Kresna membangkitkan semangat Arjuna untuk melanjutkan perang tersebut.

Arjuna juga memiliki kesaktian yang memang luar biasa ditambah ia memiliki banyak pusaka dari banyaknya resi yang telah ia temui. Pusaka terkenal yang ia miliki yaitu, Panah Pasopati, Sarutama, Harudadali, Keris Pulanggeni, Serta Kalanadah. Arjuna juga banyak memiliki sejumlah nama dan juga julukan, yaitu Permadi, Janaka, Batara Kritin, Parto, Dananjaya, Kumbalijali, Panduwisi, Begawan Ciptaning Mintaraga, Indratanaya, Dan Kandhi Wrehatnala. 

Karna merupakan anak hasil dari hubungan terlarang antara Dewi Kunti dan Dewa Surya. Karna dilahirkan lewat kuping demi menjaga kesucian Dewi Kunti yang saat itu masih belum menikah. Mengapa dianggap hubungan terlarang, karena apabila bangsa dewa mempunyai anak dari bangsa manusia maka akan dianggap aib bagi bangsa dewa. Karena itu Karna dibuang oleh Dewi Kunti ke sungai dengan harapan akan ditemukan dan dirawat oleh prajurit dan para kusir yang sedang memandikan kudanya. 

Sebelum Karna dibuang oleh Dewi Kunti, Karna dipakaikan baju berlapis emas, dan anting bulat berwarna emas dari Dewa Surya untuk melindungi karna dari bahaya apapun. Dan Karna ditemukan dan dirawat oleh seorang kusir dari negeri Hastinapura yang bernama Radeya yang diberi julukan Kusir Adhirata dan istrinya Nyi Radha. Karna memiliki satu satunya seorang istri yang dicintainya bernama Dewi Surtikanti anak dari Prabu Salya. Seorang putri dari Negeri Mandraka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun