Hai, Sobat Tekno! Pernah dengar kisah BlackBerry? Dulu, HP ini hits banget, sehitsnya artis Korea sekarang. Tapi, tau nggak sih, kenapa dia bisa ambruk sehancur itu? Yuk kita bahas!
BlackBerry, dulu namanya Research In Motion (RIM), jaya banget. Bayangin aja, tahun 2009 mereka masuk daftar Perusahaan dengan pertumbuhan tercepat versi majalah Fortune! Gila kan? Tapi, kesuksesan itu nggak bertahan lama. Masalahnya? Para petinggi, Jim Balsillie dan Mike Lazaridis, kebablasan! Mereka terlalu percaya diri dengan keyboard fisik BlackBerry, padahal iPhone dan Android dengan layer sentuh udah mulai naik daun.
Lazaridis sampe bilang, "Nggak semua orang bisa ngetik di kaca, kan?" Duh, Mas Lazaridis, zaman udah berubah!
BlackBerry sempet bikin HP Â layar sentuh, namanya Storm. Tapi hasilnya? Zonk! Pengalaman pakainya jelek, aplikasinya juga nggak menarik. Mereka juga telat banget beralih ke system operasi layar sentuh. Bayangin, BlackBerry 10 baru keluar 6 tahun setelah iPhone!
Udah begitu internal RIM nya kacau balau. Ada surat dari karyawan yang mengungkap betapa mereka telat bereaksi pada ancaman iPhone. Mereka bahkan sempat meremehkan iPhone, bilang kayaknya nggak bakal berhasil. Haduh, kesombongan emang bisa bikin jatuh!
Meskipun sempat bikin gebrakan dengan peluncuran BlackBerry 10, dengan Bintang iklan sekelas Alicia Keys, tetap aja sia-sia. Terlambat guys! Pasar udah dibanjiri iPhone dan Android. Konsumen pun udah pada pindah Haluan.
Motif ekonomi: Bertahan Hidup di Dunia Bisnis yang Kejam
Motif ekonomi BlackBerry jelas, yaitu bertahan hidup dan terus merajai pasar smartphone. Mereka pengen terus untung dan jadi pemain utama di industri ini. Sayangnya, strategi mereka meleset.
Perilaku Ekonomi: Adaptasi atau Mati
Agar nggak bangkrut, BlackBerry seharusnya lebih agile dan responsive terhadap perubahan pasar. Mereka harusnya lebih cepat berinovasi, berinvestasi dalam riset dan pengembangan teknologi layer sentuh, serta membangun ekosistem aplikasi yang lebih menarik. Intinya, mereka harus adapt or die!
Prinsip Ekonomi: Efisiensi dan Keputusan Tepat