Mohon tunggu...
Maulida Hufi NM
Maulida Hufi NM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Belajar

Hi Everyone! Ig : ziziyaaa_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakta Unik Bayat Yang Membudaya

12 Juni 2021   19:27 Diperbarui: 5 Agustus 2021   09:07 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Klaten terkenal dengan beragam destinasi wisatanya dan salah satunya berasal dari daerah bayat, di daerah ini kita akan di suguhkan dengan bearagam kearifan lokalnya, berikut fakta seputar daerah bayat yang perlu kalian ketahui:

1. Makam Sunan Pandanaran

Tembayat atau yang lebih dikenal dengan Bayat adalah salah satu kecamatan yang berada di kota Klaten, Jawa Tengah. Yang penamaannya berkaitan erat dengan kisah perjalanan rohaniah seorang Bupati dari Semarang yaitu Ki Ageng Padang aran, yang menyesali perbuatannya dan pengangkatan beliau sebagai murid dari Sunan Kalijaga yang mengharuskannya menemui Sunan Kalijaga di Gunung Jabalkat. Ki Ageng Padang Aran menetap di Tembayat sampai akhir hayatnya, dan tempat yang Ki Ageng Padang Aran gunakan sebagai tempat berguru dikenal dengan nama Bayat, lalu petilasan beliau dikenal dengan nama Pandanaran, dan Ki Ageng Padang Aran sendiri dikenal dengan nama Sunan Bayat sampai sekarang.

2. Gerabah

Bukan hanya makam dari Sunan Pandanaran saja yang terkenal dari daerah Bayat, namun ada juga gerabah keramik dengan putaran miring yang hanya ada di daerah Bayat. Daerah penghasil gerabah keramik ini adalah Dusun Pagerjurang, Desa Melikan. Daerah ini bukan hanya sebagai sentra keramik saja, karena membudaya dan menjadi mata pencaharian disetiap keluarga, tetapi juga menjadi desa wisata yang tidak pernah sepi pengunjung, baik pengunjung dari warga lokal maupun warga asing. 

Gerabah dari Bayat ini tidak hanya terkenal di dalam negeri saja, melainkan sudah menyebar luas sampai ke luar negeri, sebagai contoh negara Jepang. Bahkan ada peneliti berkebangsaan Jepang yaitu Chitaru Kawasaki, seorang Profesor dari Universitas Kyoto Seika, Jepang. Beliau tertarik meneliti teknik putaran miring sebagai satu-satunya teknik membuat gerabah yang hanya ada di Desa Melikan.

3. Batik

Selain terkenal karena gerabahnya Bayat juga terkenal dengan batiknya, daerah penghasil batik terbesar di Bayat adalah Desa Jarum, penghasil batik tulis Bayat telah tersohor sejak zaman dahulu. Di daerah ini membatik menjadi membudaya disetiap keluarga seperti halnya gerabah dari Desa Melikan. 

Batik mulai dikenal pada masa Majapahit, pada awalnya penggunaan batik terbatas bagi para keluarga kerajaan dan pengikutnya. Karera banyaknya pengikut kerajaan yang berada diluar kraton, maka kesenian batik mulai dibawa keluar kraton. Batik mengalami perkembangan dari awal kemerdekaan hingga saat ini. Terlebih lagi para raja dan bangsawan dari Yogyakarta dan Solo memakai  batik yang dihasilkan warga desa Bayat, sehingga menjadikan batik dari Bayat lebih dikenal luas.

4. Sekolah pelestari budaya

Lalu fakta yang terakhir, sebagai bentuk giat pemerintah dalam bidang pendidikan, pada tanggal 17 Desember 2009 berdirilah sebuah sekolah vokasi yang menjadi kerjasama antara pemerintah dengan Qatar Foundation atau yang lebih dikenal dengan Titian Foundation. Sekolah itu diberi nama ROTA singkatan dari Reach Out To Asia, dengan dibukanya 2 jurusan awal yaitu, kriya keramik dan kriya tekstil. Sekolah ini berada di Jl. Raya Bayat-Cawas km 1, Desa Beluk, Kec. Bayat, Kab. Klaten. Seiring berjalannya waktu sekolah ini semakin berkembang dan sekarang membuka 2 jurusan baru yaitu, otomotif dan multimedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun