Kemacetan lalu lintas sudah menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia, termasuk Balikpapan. Namun, ada satu titik di kota ini yang terkenal sebagai pusat kemacetan parah, yaitu tanjakan di depan Rumah Sakit Hermina Balikpapan. Lokasi ini telah menjadi sumber frustrasi bagi pengendara yang terjebak dalam kemacetan tak berkesudahan.
Setiap hari, ribuan kendaraan berdesakan melewati tanjakan sempit ini, menciptakan kemacetan panjang yang membentang hingga beberapa kilometer. Situasi ini diperparah oleh desain jalan yang buruk, kurangnya disiplin lalu lintas, serta minimnya alternatif rute. Akibatnya, waktu tempuh yang seharusnya hanya beberapa menit dapat berlipat ganda menjadi berjam-jam.
Bagi para pekerja kantoran dan pelajar, kemacetan di tanjakan RS Hermina Balikpapan ibarat neraka duniawi yang harus dihadapi setiap hari. Mereka terpaksa bangun lebih awal dan meninggalkan rumah jauh sebelum waktu kerja atau sekolah dimulai, hanya untuk memastikan tiba tepat waktu di tempat tujuan. Bahkan, ada pula yang memilih untuk menginap di dekat kantor atau sekolah demi menghindari kemacetan parah ini.
Selain itu, kemacetan ini juga berdampak buruk pada ekonomi dan lingkungan. Konsumsi bahan bakar meningkat drastis, menciptakan polusi udara yang membahayakan kesehatan masyarakat. Waktu produktif terbuang sia-sia di jalan, menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan individu.
Pemerintah setempat telah berupaya mengatasi masalah ini dengan berbagai cara, seperti memberlakukan sistem buka-tutup jalan (road pricing) dan membangun jalan alternatif. Namun, solusi jangka panjang yang efektif masih belum ditemukan. Pembangunan infrastruktur yang memadai, peningkatan fasilitas transportasi umum, serta edukasi masyarakat tentang disiplin lalu lintas menjadi kunci untuk memecahkan masalah kemacetan di tanjakan RS Hermina Balikpapan.
Sampai saat ini, kemacetan di lokasi ini tetap menjadi momok menakutkan bagi warga Balikpapan. Harapannya, dengan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat, neraka kemacetan ini dapat diatasi, sehingga waktu dan energi tidak lagi terbuang sia-sia di jalan raya.
