Mohon tunggu...
Maulani Pradiana
Maulani Pradiana Mohon Tunggu... Seorang guru, penulis, pembaca, dan pemimpi.

Berawal dari tenaga medis hingga akhirnya menjadi tenaga Pendidik. Mendalami serta meneliti di bidang kesehatan dan kependidikan. Anime dan drama korea sebagai selingan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anakku Autisme Atau Gifted?

13 Februari 2025   11:43 Diperbarui: 13 Februari 2025   11:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi, karya pribadi

Pertanyaan ini sering muncul ketika seorang anak menunjukkan tanda-tanda giftedness (kelebihan intelektual) tetapi juga mengalami speech delay (keterlambatan bicara) atau tantangan dalam interaksi sosial. Banyak orang tua yang bingung membedakan apakah anak mereka gifted, autistik, atau mungkin memiliki karakteristik dari keduanya.

Gifted vs. Autisme: Apa Bedanya?

Baik anak gifted maupun anak dengan autisme dapat menunjukkan perilaku yang mirip, seperti fokus mendalam pada minat tertentu, kepekaan terhadap lingkungan, dan pola berpikir yang tidak biasa. Namun, ada beberapa perbedaan utama:

Perkembangan BahasaBisa terlambat bicara, tetapi saat mulai berbicara, biasanya dengan kosakata yang luas dan kompleks.Mungkin mengalami keterlambatan bahasa yang lebih signifikan dan kesulitan dalam komunikasi dua arah.Interaksi SosialMungkin lebih memilih teman sebaya atau orang dewasa yang memiliki minat yang sama. Bisa memahami humor dan sarkasme.Cenderung mengalami kesulitan membaca isyarat sosial, memahami humor, atau berinteraksi dengan orang lain.Fleksibilitas BerpikirMampu berpikir kreatif dan menemukan solusi unik dalam masalah. Bisa beradaptasi dengan perubahan jika dijelaskan dengan baik.Cenderung berpikir secara rigid (kaku), mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan rutinitas.Minat KhususBisa memiliki minat yang sangat mendalam pada satu bidang tertentu tetapi tetap dapat beralih ke minat lain.Minat khusus cenderung intens dan bertahan lama, terkadang mengabaikan aspek lain dalam kehidupan.Sensitivitas SensorikBisa sensitif terhadap suara, cahaya, atau tekstur tertentu, tetapi masih bisa mengatasinya.Sering mengalami hipersensitivitas atau hiposensitivitas yang ekstrem terhadap rangsangan sensorik.

Bisa Jadi Keduanya: Twice-Exceptional (2e)

Ada juga anak-anak yang tergolong dalam kategori twice-exceptional (2e), yaitu mereka yang gifted sekaligus memiliki autisme atau gangguan lainnya seperti ADHD atau disleksia. Anak-anak ini sering kali memiliki kecerdasan tinggi tetapi juga mengalami tantangan dalam beberapa aspek perkembangan mereka.

Tanda-tanda anak yang 2e:

  • Sangat cerdas tetapi memiliki kesulitan dalam komunikasi atau interaksi sosial.
  • Bisa memahami konsep abstrak tetapi mengalami hambatan dalam keterampilan sosial atau eksekutif (executive functioning).
  • Memiliki sensitivitas sensorik tinggi yang memengaruhi keseharian mereka.

Bagaimana Cara Memastikannya?

Jika anak menunjukkan tanda-tanda gifted atau autisme, langkah terbaik adalah melakukan asesmen dengan psikolog anak atau ahli perkembangan anak. Tes kognitif seperti WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) dapat membantu menilai kecerdasan anak, sementara asesmen diagnostik seperti ADOS-2 (Autism Diagnostic Observation Schedule) dapat membantu mendeteksi autisme.

Kesimpulan

  • Jika anak memiliki keterlambatan bicara tetapi menunjukkan pemahaman bahasa yang tinggi dan minat yang luas, kemungkinan besar ia gifted dengan speech delay.
  • Jika anak mengalami keterlambatan bicara disertai kesulitan sosial, respons emosional yang berbeda, dan pola pikir rigid, maka autisme bisa menjadi salah satu kemungkinannya.
  • Jika anak memiliki kecerdasan tinggi tetapi juga menunjukkan beberapa tantangan khas autisme, ia mungkin termasuk dalam kategori twice-exceptional (2e).

Setiap anak unik, dan yang terpenting adalah memahami kebutuhan mereka serta memberikan dukungan terbaik agar mereka dapat berkembang dengan optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun