Habib Rizieq dalam sebuah orasinya dengan menggebu-menggebu mengatakan bahwa penista agama (Ahok) harus dihukum mati, harus dibunuh, harus dibinasakan. Selanjutnya Rizieq mengatakan jika presiden melindungi penista agama, maka akan dilengserkan. Kemudian ia menanyakan kesiapan para Jemaah untuk menduduki istana dan gedung DPR/MPR. Videonya bisa dilihat di sini.[i]
Di video yang sama, dalam scene yang berbeda, terlihat konvoi motor yang diikuti mobil truk yang mengusung spanduk bertuliskan, “Seret adili Ahok PKI, pejabat kafir Indonesia, penghina Al-Quran!”
“Ahok harus mati, Ahok harus digantung, Ahok harus mati, Ahok PKI harus dibantai, Ahok PKI harus dibunuh! Ahok telah nyata-nyata melecehkan Al-Quran.”
Saya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat video ini. Kok bisa-bisanya organisasi yang sangat meresahkan masyarakat ini bisa terus bebas berkeliaran. Kemana polisi dan aparat penegak hukum kita?
FPI seharusnya sudah sejak lama dibubarkan karena sejak terbentuknya di tahun 1998 sudah sering melakukan tindakan kekerasan dan main hakim sendiri.[ii] Salah satu yang menjadi headline nasional terjadi pada tahun 2008 ketika massa FPI menyerang dan memukuli massa AKKBB (Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) yang sedang melakukan aksi damai pada peringatan hari lahir Pancasila di Monas. Massa FPI juga melakukan pengrusakan properti dan beberapa kendaraan bermotor. Lihat videonya di sini.[iii]
Munarman sebagai panglima Laskar Islam mengaku bertanggung jawab atas penyerangan di Monas. Namun hingga saat ini tidak pernah diproses secara hukum. Ia malah kembali membuat sensasi nasional dengan menyiramkan air dari cangkir ke muka sosiolog Universitas Indonesia, Prof. Thamrin Amal Tomagola, ketika menjadi nara sumber “Apa Kabar Indonesia Pagi” yang disiarkan secara live oleh TV ONE. Lihat videonya di sini![iv]
Dan baru-baru ini, Munarman kembali terlibat kericuhan dalam acara diskusi “Membedah Kasus Ahok: Apakah Penistaan Agama” di Hotel Ambhara Jakarta. Lihat videonya di sini.[v]