Mohon tunggu...
Maulana Ihsan ibp
Maulana Ihsan ibp Mohon Tunggu... Freelancer - Saya Penulis Biasa

Saya penulis biasa yang sedang dan selalu belajar. (081364783369)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Selatan Jakarta

15 November 2019   14:41 Diperbarui: 15 November 2019   17:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku jelaskan sedikit saja  latar belakang cerita ini

Berawal pada suatu hari yang mendung di Selatan Jakarta, sekitar dua puluh menit dari Kebun Binatang Ragunan dan dua puluh menit dari pusat perbelanjaan Blok M. Kawasan yang terkenal dengan hiburan malam dan kemewahannya, seakan-akan semua orang yang ada disana adalah orang kaya, padahal tidak.

Hari itu seorang pemuda yang sedang jatuh cinta mendapat pesan dari kakasihnya, pesan itu adalah permintaan tolong untuk mengadaikan sesuatu untuk membeli sesuatu yang sudah rusak.

Kembali kita pada cerita awalnya, saya rasa semua sepakat jika ada yang rusak tentu harus di perbaiki dulu tidak harus langsung diganti yang baru, bahkan belum di cek dan sudah langsung mau di ganti yang baru. Alangkah lebih baiknya di cek dulu mana tau kan masi bisa diperbaiki dengan biaya yang lebih murah. Namun begitulah manusia, kadang lupa untuk bersyukur atas apa yang sudah dimiliki, rusak di buang lalu ganti yang baru, atau karena uang banyak atau kerena gengsi tinggi biar dibilang orang kaya.

Cerita berlanjut, pemuda yang sedang jatuh cinta itu mengalah setelah memberi saran agar barang yang rusak di cek dulu baru diambil keputusan beli yang baru atau diperbaiki saja.  Pemuda  itu akhirnya pergi membawa barang yang akan digadaikan ke pegadaian. Sesampai dipegadaian ternyata uang yang diharapkan pas untuk membeli barang baru ternyata kurang, harga barang yang digadaikan dipotong biaya administrasi ternyata masih kurang untuk bisa membeli barang yang rusak. Lalu pemuda itu memberi kabar bahwa uangnya tidak pas sesuai apa yang diminta oleh kekasihnya.

"Pokoknya harus pas, kamu harus cari agar bisa pas"

Kira-kira begini yang dialami pemuda itu, hujan turun, kilat menari di selatan Jakarta dia berteduh di emperan toko kecil yang sesak dipenuhi orang-orang yang berteduh dari hujan. Pemuda itu berpikir keras dimana dia bisa mendapatkan uang agar bisa memenuhi permintaan kekasihnya sedangkan uang disaku hanya lima ribu rupiah dan itu uang rencananya untuk makan siang beli indomie. Hujan terus turun pemuda itu terus berpikir bagaimana caranya agar bisa dapatkan uang yang diminta kekasihnya.

Lima menit berlalu menunggu hujan reda tapi tak kunjung reda, pemuda itu tidak peduli lagi hujan yang akan membasahi tubuh, pemuda itu berjalan kembali ke tempat kerja sebab dia hanya izin keluar sebentar dengan alasan makan siang. Sampai di tempat kerja kondisi sekujur tubuhnya basah, sembari istirahat sejenak pemuda itu lalu mencoba mencari ke sela-sela laci kerjanya apakah masih ada uang yang tersisa. Ternyata tidak ada, dia mencoba meminjam uang tapi juga tidak ada. Pemuda itu diam tanpa memberi kabar lagi pada kekasihnya.

Hujan berhenti, selatan Jakarta cerah lagi sebentar lagi magrib pemuda itu kembali kerumah dengan hati gelisah harus cari dimana lagi uang untuk kekasihnya. Sesampai di rumah, pemuda itu membalik-balik lagi semua buku-buku yang sudah pernah dibaca muali dari buku Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa , Jejak Langkah, Rumah Kaca, Korupsi dan Biografi Hamka, berharap ada uang terselip disana tapi apa daya tidak ditemukan satu rupiahpun disana.

Pemuda itu ingat bahwa dia pernah mennyimpang uang koin dalam kotak kecil, lalu kotak itu diacari dan dibuka, betapa bahagiannya hati sang pemuda, masih ada uang tersisa dan itu cukup untuk kakasihnya. Tapi harus ditukar dulu dengan uang kertas sebab pemuda itu malu memberikan uang koin itu untuk kekasihnya, hingga sampai pada esok hari saat pemuda itu memberikan unang hasil gadai barang itu pada kekasihnya, malang bagi pemuda itu  uang koin itu belum ditukar dan pemuda itu hanya memberikan uang hasil gadai yang kurang beberapa ribu rupiah untuk kekasihnya. Lalu kekasihnya menerima lalu menghitung  dan berlalu pergi "terima kasih sudah merepotkan".

Bersambung

Kira- kira apa yang terjadi selanjutnya pada pemuda yang sedang jatuh cinta dan apa yang akan dilakukan oleh kekasihnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun