Mohon tunggu...
Maula Falih
Maula Falih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unida gontor

sejarawan, filsafat islam, ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

Saatnya Mengukir Sejarah Sebagai Pemegang Presidensi G20 2022

21 Juli 2022   21:33 Diperbarui: 21 Juli 2022   21:39 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelum kita memasuki pembahasan terlebih dulu kita harus mengetahui terlebih dahulu alasan mengapa Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah dalam perhelatan G20 ini? Indonesia merupakan negara strategis yang terletak diantara 2 benua dan dua samudera merupakan faktor dimana indonesia dapat tumbuh perkonomiannya diatas rata-rata. Hal ini membuat Indonesia masuk dalam kegiatan G20. Dan padatahun ini indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah. Kemudian dari G20 negara-negara yang masuk didalamya adalah terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Group of Twenty atau yang sering disingkat G20 merupakan ajang terbesar yang mana organisasi tersebut didirikan pada tahun 1999. Pada tahun ini 2022 Indonesia merupakan tuan rumah dalam perhelatan kegiatan G20. Dalam pembentukkan organisasi tersebut yaitu merupakan suatu forum kerjasama secara multilateral yang diikuti 19 negara utama dan uni eropa. Kerjasama multilateral merupakan bentuk kerjasama yang diadakan lebih dari 2 negara atau lebih. Penyambung dari pernyataan tersebut bahwasannya pelaksanaan G20 dititik fokuskan pada permasalahan ekonomi yang mencangkup dari 19 negara utama ditambah dengan uni eropa. Pada kesempatan kali ini Indonesia yang ditunjuk menjadi tuan rumah terhadap pelaksanaannya mempersiapkan beberapa hal.

G20 sebagai forum yang beranggotakan sembilan belas negara dengan skala ekonomi terbesar di dunia, ditambah dengan Uni Eropa. Dari Asia Tenggara sendiri, sejatinya telah merepresentasikan 85 persen perekonomian global, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 66 persen penduduk dunia. Jadi negara kita Indonesia merupakan negara yang termasuk  memiliki skala ekonomi terbesar di dunia.

Pada tujuannya penyelenggaran perhelatan G20 di indonesia merupakan suatu perwujutan terhadap negara lain bahwa Indonesia merupakan negara strategis yang mampu mendorong meningkatkan perekonomian di setiap negara yang mampu menekankan untuk penurunan terhadap nilai inflasi yang ada serta meningkatkan nilai kesejahteraan ekonomi terhadap pendapatan, maupun itu pendapatan nasional maupun pendapatan perkapita.

Dalam kesempatan kali ini G20 2022 yang dilaksanakan di Indonesia mengusung tema yaitu "Recover Together, Recover Stronger", bermakna dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang inklusif, people centered, serta ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Kali ini kita sebagai anggota negara haruslah memiliki kesadaran terhadap pentingnya ekonomi dalam hal apapun itu ketika bertranksaksi, membayar dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan solidaritas kita sebagai warga negara dalam membendung, mengupayakan dan meningkatkan terhadap kemajuan dalam bidang ekonomi dan berusaha memulihkan perekonomian di dunia khususnya setelah pandemi Covid 19 yang dimana terdapat sisi negatif dan positif dari bidang ekonomi terhadap penyebaran wabah tersebut.

Secara Umum dalam perhelatan presidensi G20 ini dapat dijadikan sebagai momentum penting untuk dapat dijadikan sebagai wadah aspirasi dan kontribusi dalam meningkatkan ekonomi yang sebagaimana yang direncanakan dalam forum sebagai peningkatan pendapatan secara nasional maupun perkapita. Dalam rangkaianpertemuan yang diadakan secara kumulatif yang dapat dihadiri dari beberapa delegasi dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di setiap negara. Pertemuan sudah mulai dilakukan sejak 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022.

Dalam perhelatan G20 ini kedatangan negara lain di Indonesia diharapkan dapat menjadikan momentum ini sebagai yang dapat meningkatkan komuditas perokonomian yang ada di Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan G20 ini. Faktor komuditas itu antara lain: Sektor jasa, UMKM, Transportasi, Pariwisata dan lain sebagainya. Juga diharapkan dengan dilaksanakan G20 di Indonesia dapat dapat menjalankan hubungan diplomatik negara Indonesia kepada negara lainnya. 

Menurut Bank Indonesia, setidaknya ada enam agenda yang dijadikan prioritas di jalur keuangan atau finance track. Pertama terkait dengan exit strategy untuk menopang pemulihan. Kedua, mengatasi scaring effect guna mengamankan pertumbuhan di masa depan. Ketiga, perihal sistem pembayaran di era digital. Dalam hal ini kita sebagai masyarakat indonesia selayaknya sudah pada masa era modern digitalisasi. Dimana setiap pembayaran tranksaksi dalam belanja kita tidak perlu lagi membawa uang kertas ataupun membawa kartu kredit. Rata-rata tempat shopping di indonesia di setiap kasir itu selalu menyiapkan scan barkot untuk kita melalukan tranksasksi dengan menggunakan Hand Phone dan kemudahan kita untuk bertranksaksi juga kita disiapkan dari pihak bank berupa Mobile Banking dengan harapan untuk mempermudah kegiatan bertranksaksi tanpa menghilangkan unsur uang tersebut. Keempat adalah masalah keuangan berkelanjutan atai sustainable Finance. Kelima, agenda inklusi keuangan yang menitikberatkan pada inklusi keuangan digital dan keuangan UKM. Terakhir, pembahasan perpajakan internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS).

Pemerintah menyampaikan ada 4 manfaat penting dari diadakan G20 ini. Pertama,   kesempatan untuk meningkatkan ekonomi diplomasi  melalui cara  peningkatan penciptaan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pasca Covid-19. Kedua, Indonesia diberi kesempatan untuk mengadakan agenda/acara setting. Ketiga, yaitu untuk menyama ratakankepentingan dan prioritas/yang diutamakan adalah antara negara maju dan negara berkembang. Keempat, memperkuat sekor utama ekonomi melalui negoisasi dalam forum G20 dalam perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, pertanian, pendidikan, sumber daya manusia dan SDGs.

itulah dari beberapa rangkaian yang dapat dilaksanakan dalam forum G20. Dengan harapan agar bangsa ini dapat menjadikan Indonesia emas seperti yang dicanangkan pada perayaan HUT RI ke 100 pada tahun 2045. Dan dapat menjadikan langkah ini menjadi wal dari pemulihan perekonomian pasca Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun