Mohon tunggu...
Mauhamana Nabilla
Mauhamana Nabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecanduan Gadget Dapat Berdampak Baik dan Buruk Pada Anak

20 Januari 2023   22:30 Diperbarui: 20 Januari 2023   22:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyaknya pro dan kontra tentang orang tua yang memberikan smart phone pada anak menjadi perdebatan di masyarakat. Sebagian orang setuju atau mengizinkan anak untuk menggunakan barang yang kecil namun serbaguna itu. Karena tak bisa dipungkiri dengan hidup di era digital seperti sekarang kita tidak mungkin bisa terpisah dari yang namanya gadget karena telah menjadi suatu kebutuhan.

Selain itu, menjauhkan diri sendiri atau anak dari teknologi canggih berarti menyiakan anugrah Tuhan atau tidak bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan. Sebagian orang yang setuju memberikan gadget kepada anak berpendapat memang sudah seharusnya anak dididik sesuai dengan zamannya.

Berbeda dengan orang tua yang menunda memberikan gadget pada anak sampai dirasa sudah cukup umur, memberikan benda selain gadget dipercaya lebih penting untuk masa depannya. Anak-anak yang masi dalam usia emas (golden age) dirasa belum semestinya diberikan benda yang dapat berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan memberikan gadget pada anak sejak dini dikhawatirkan bisa berdampak negatif bagi anak maupun orang tua mereka.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi diakui memang membawa manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Berbagai jenis pekerjaan menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu, tingkat kesalahan yang dilakukan oleh manusia (human error) pun dapat diminimalisir. Adapun berkembangnya tekonolgi kecerdasan buatan (artificial intellegency) yang dapat dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan menjadikan aktivitas -- aktivitas yang dilakukan oleh manusia lebih efektif dan efisien.

Namun, dunia digital itu ibarat hutan belantara. Selain menyediakan berbagai buah-buahan atau makanan lainnya untuk manusia, hutan belantara ini juga merupakan tempat tinggal berbagai hewan buas dan siap untuk memangsa kapan saja.

Dalam arti penggunaan gadget, banyaknya manfaat yang bisa kita dapat dengan mudah. Akan tetapi bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan gadget ini tidak bisa dianggap remeh. Bagaimana tidak, banyak hal yang dapat merusak moral dan mengancam keselamatan jiwa pada anak kita yang dengan mudah ditemukan pada sebuah gadget. Setidaknya, ada beberapa dampak yang patut orang tua waspadai saat mengizinkan anak menggunakan gadget.

Pertama, kencanduan bermain. Permainan merupakan salah satu aplikasi yang digemari pada gadget. Banyaknya jenis permainan seperti jenis kekerasan yang sangat digemari pada anak-anak dijenjang sekolah dasar. Kebiasaan ini di khawatirkan dapat berpengaruh pada perilaku mereka. Kemudian, anak cenderung agresif dan menyelesaikan persoalan dengan cara kekerasan.

Kedua, ancaman pornografi. Kepraktisan untuk mencari dan menyebarkan informasi dalam bentuk teks,gambar maupun video banyak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Berbagai adegan asusila yang semestinya tidak dilihat pada anak dapat mudah menyebar melalui sosial media dalam hitungan detik saja. Yang dikhawatirkan anak-anak menjadi susah untuk mencerna materi pelajaran karena otak mereka sudah dikotori dan melakukan kekerasan seksual terhadap teman sebayanya.

Mengingat berbagai dampak bisa saja dialami dari positif maupun negatif, sudah seharusnya orang tua bijak dalam bersikap. Memberikan gadget kepada anak tanpa adanya pengawasan yang maksimal sama saja dengan melepaskan anak dalam hutan belantara tanpa didampingi siapapun.

Orang tua tidak seharusnya mengalah pada anak apabila terbukti belum siap menggunakan gadget. Orang tua seharusnya lebih baik melihat anaknya menangis karena tidak dipenuhi keinginannya untuk menggunakan gadget daripada mereka harus menanggung masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Oleh : Mauhamana Nabilla

Mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun