Mohon tunggu...
Maudya Surya utami
Maudya Surya utami Mohon Tunggu... mahasiswa akhir UIN Sunan Gunung Djati Bandung

mahasiswa akhir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahap Terakhir SISDAMAS: Pelaksanaan Program dan Monitoring Evaluasi Bersama Wilayah Binaan

20 September 2025   19:55 Diperbarui: 20 September 2025   20:03 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di wilayah sasaran dilakukan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan warga secara aktif sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Proses dimulai dengan musyawarah bersama warga untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Hasil musyawarah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana kegiatan yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat sekaligus dukungan dari tim pelaksana. Tahapan implementasi dilakukan secara bertahap, terukur, dan senantiasa mengedepankan asas kebersamaan serta gotong royong sebagai ciri khas pengembangan masyarakat berbasis lokal.

Monitoring dan evaluasi (monev) menjadi bagian penting dalam keseluruhan rangkaian kegiatan. Proses monev dilaksanakan baik secara langsung di lapangan maupun melalui forum diskusi yang melibatkan perwakilan masyarakat. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap program berjalan sesuai dengan rencana, mengidentifikasi hambatan yang muncul, serta mencari solusi bersama agar pelaksanaan kegiatan tetap efektif. Selain itu, monev juga berfungsi sebagai sarana refleksi untuk menilai sejauh mana partisipasi warga terbangun dan apa saja dampak yang mulai terlihat di tengah masyarakat.

Dari keseluruhan rangkaian pelaksanaan dan evaluasi tersebut, berhasil dirumuskan dan diwujudkan tiga program utama yang menjadi fokus kegiatan. Pertama, pembentukan bank sampah yang bertujuan untuk mengelola sampah rumah tangga secara lebih terorganisir sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat melalui sistem tabungan berbasis sampah. Kedua, penyelenggaraan penyuluhan pemilahan sampah organik dan anorganik yang diarahkan untuk menambah wawasan warga mengenai pentingnya pemisahan jenis sampah, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ketiga, keterlibatan tim dalam mendukung kegiatan posyandu setempat sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak, sekaligus memperkuat kapasitas layanan kesehatan dasar di tingkat masyarakat.

Secara umum, hasil kegiatan menunjukkan adanya respons positif dari warga yang ditandai dengan antusiasme tinggi dalam mengikuti program serta kesediaan mereka untuk melanjutkan inisiatif tersebut secara mandiri. Program bank sampah mulai berjalan dengan sistem pencatatan sederhana, penyuluhan sampah meningkatkan kesadaran warga untuk memilah sampah sejak dari rumah, dan kegiatan posyandu mendapat tambahan dukungan sumber daya sehingga lebih optimal dalam memberikan layanan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program dan monev yang dilakukan mampu menghasilkan dampak nyata berupa terbentuknya tiga program utama yang tidak hanya menjawab kebutuhan praktis masyarakat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan dan kesehatan bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun