Mohon tunggu...
MatusBest
MatusBest Mohon Tunggu... Lainnya - Santri

Hobi : membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gus Kautsar, Bungkam dunia dengan Adab

27 April 2023   22:46 Diperbarui: 27 April 2023   23:01 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belakangan ini dunia Maya digegerkan oleh kehadiran beberapa video dan kata kata yang berasal dari para alim ulama maupun habib, baik Indonesia maupun dari luar negeri. Canggihnya teknologi mampu mengantarkan informasi dari siapapun kepada siapapun. Diantara yang kini dawuhnya berseliweran di media sosial adalah Gus Baha, Gus Iqdam dan Gus Kautsar. Di urutkan dari silsilah keilmuan dan nasabnya, Gus kautsar adalah dzuriyah dari pengasuh pondok pesantren Al-falah Ploso, Kediri. 

Gus kautsar adalah suami dari Ning jazil dan ayah dari dua orang putra dan putrinya. Mengutip dawuh beliau bahwa kita tidak boleh lengah dalam mencari ilmu, terlebih perihal ilmu agama. Gus Kautsar adalah sosok yang sangat menginspirasi kaum milenial abad ini, gaya bahasa dan etika penyampaian yang sopan membuat sebagian orang sangat kagum dan terkesan dengan dawuh dan dalil-dalil yang beliau ngendikaake. Beliau juga dijuluki sebagai Singanya Ploso, tak lain karena beliau adalah orang yang tegas namun santun, dan gaya penyampaian materi oleh beliau dikemas secara apik.

Sejauh ini, telah lebih dari ratusan atau bahkan ribuan santri tengah menuntut ilmu di pesantren Al-falah Ploso.  Beliau juga pernah dawuh " mondok di Ploso ini kalian semua bukan hanya mondok, tapi bagaimana melakukan kaderisasi untuk estafet ulama yang selanjutnya" begitu kurang lebih. Dawuh Gus Kautsar juga sering muncul di reels ataupun video singkat di dalam sebuah konten pribadi milik seseorang. 

Beliau adalah putra dari KH Nurul Huda Djazuli, hingga kini beliau adalah orang yang menjadi panutan banyak orang. Seorang da'i muda yang berpotensi dan berperan penting dalam melebarkan Islam di tanah air. Lewat beberapa dawuhnya, Gus Kautsar juga memperlihatkan bagaimana seharusnya seorang santri bersikap dihadapan ulama, kyai dan gurunya sendiri. Adab adalah hal utama yang harus dimiliki, sedangkan ilmu adalah setelahnya. Tawadhu Gus kautsar terhadap orang lain atau sesama kyai juga sangat pantas ditiru oleh kalangan muda apalagi santri jaman sekarang. Beliau tidak pernah menikmati bagaimana rasanya diagungkan dan disanjung berlebihan oleh orang orang, Gus Kautsar lebih memilih rendah hati dan tidak sombong walaupun beliau memiliki segalanya.

Beliau pernah ngendiko " Ojo bangga Yen di celuk Gus, Gus iku Nak panggilan untuk anak kyai to? La samang diceluk Gus iku le uwong iku ngregani bapakmu, dadi opone sek kudu dibanggakan? Gus itu bukan panggilan untuk diri kita, tapi karena orang orang hormat sama bapak kita" dawuh beliau disertai penekanan dan garis bawah yang benar-benar harus didengarkan oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Semoga kelak waget kepanggih langsung Gus, salam ta'dhim Kulo...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun