Mohon tunggu...
Matthew Nathanael
Matthew Nathanael Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMA Citra Kasih

Tugas Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Ulat Menjadi Kupu-kupu

19 Agustus 2020   09:10 Diperbarui: 19 Agustus 2020   08:59 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semua makhluk hidup memiliki siklus hidupnya masing. Umumnya, makhluk hidup berkembang dari janin, bayi, kanak- kanak, remaja, dan dewasa, hingga lansia. Namun banyak fakta menarik mengenai hewan lainnya seperti ulat yang nantinya akan menjadi kupu-kupu. Ulat mengalami siklus yang unik yang disebut metamorfosis.

Proses perubahan yang dialami organisme dan berkembang menjadi wujud yang baru disebut dengan metamorfosis. Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. 

Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda. Metamorfosis terjadi pada beberapa organisme seperti kupu-kupu, nyamuk, dan katak. Pada kesempatan ini, saya akan berbagi cerita dalam bentuk laporan mengenai siklus metamorfosis kupu-kupu yang pernah terjadi di rumah saya.

Laporan ini berasal dari observasi di depan rumah penulis. Peristiwa ini diamati berkali- kali di lingkungan rumah. Sudah banyak ulat yang menjadi kupu-kupu di lingkungan rumahku. Saya tinggal di Taman Surya 3 Blok I2, Kalideres, Jakarta Barat. Masih ada taman kecil dirumah dan juga kebun utama komplek perumahan kami. 

Umumnya, proses metamorfosis memiliki empat fase utama antara lain telur, larva, pupa,fase telur adalah fase dimana kupu-kupu meletakkan telurnya. Telur kupu-kupu yang diletakkan di ujung atau bawah daun. Telur ini akan menetas dalam kurun waktu tiga sampai lima hari. 

Setelah menetas, ia masih berada dalam bentuk ulat kecil atau larva. Dirumah saya, telur kupu-kupu menetas sekitar tiga hari. Kupu-kupu sering meletakkan telurnya di pohon jambu airku. 

Dalam satu pohon, ada beberapa butir telur yang diletakkan di bawah daun. Bentuknya yang sangat kecil membuatku sulit menemukan jumlah seluruhnya. Sampai sekarang, ada satu telur baru lagi di pojok bawah pohon jambu airku. 

Dalam fase larva, ulat akan segera keluar dari cangkangnya dan mencari makan. Ulat akan segera memakan dedaunan yang ada di pohon kelahirannya, dan melewati lima sampai enam proses pergantian kulit. 

Setelah memakan cukup banyak dedaunan, dan merasa cukup untuk masuk ke fase berikutnya ulat akan mencari dahan atau tangkai yang menurutnya aman dan baik untuk menetap. 

Dirumah saya, ternyata banyak dedaunan yang mulai berlubang dan menguning kecoklatan. Ulat yang baru menetas ini makan sangat banyak. Dedaunan di pohonku menjadi tidak bagus dilihat akibat lubang yang banyak. 

Cukup mengejutkan bahwa ulat ini bertumbuh sangat cepat, meskipun saya tidak mendapati dengan detail proses perubahan warnanya. Sekarang, ulat itu sudah membentuk menjadi kepompong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun