Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Iseng-iseng Masuk Casino

7 Agustus 2018   20:18 Diperbarui: 8 Agustus 2018   00:24 4760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lobi Casino Genting (Dok. Pribadi)

Dia setuju. Masing-masing kami menyediakan 500 HK dolar untuk "berjudi".

Casino The Venezian adalah sebuah kasino yang sangat besar, hampir seluas lapangan bola. Ribuan orang lalulalang untuk berjudi. Ratusan pegawai berseragam siap melayani.  Minuman mineral disediakan cuma-cuma, tinggal ambil.

Dengan uang 1000 HK dolar, kami membeli koin sebagai pengganti uang untuk berjudi. Sesuai kesepakatan, kami memilih judi rolet. Kami lihat dulu pada angka berapa jarum menempel. Setelah tahu, teman membuka aplikasi judinya di telepon genggam. Ternyata, munculnya jawaban di aplikasi lebih lama dari putaran rolet di meja. 

Saya sangat khawatir aksi kami akan ketahuan. Maklum kamera cctv di kasino berbaris seperti ular. Akhirnya saya meminta teman menutup telepon genggamnya. Malam itu kami kalah 1000 HK dolar (waktu itu kira-kira Rp.1 juta) dalam waktu kurang dari 15 menit!

Kami memutuskan untuk berhenti, lalu berputar-putar untuk melihat berbagai jenis permainan yang ada di kasino. Selain takut kalah, uang yang kami bawa memang pas-pasan! Pengalaman di The Venezian itu mengajarkan kepada saya bahwa uang Rp.1 juta hanya seperti sebutir pasir di kasino!

Saya kembali mendapat kesempatan masuk kasino petengahan tahun 2017 kemarin. Ketika mengurus pekerjaan di Kuala Lumpur, saya dan seorang teman aktor film senior, menyempatkan diri pergi ke Genting Island. Dari Kuala Lumpur, tepatnya dari KL Sentral tempat hotel kami berada, ke Genting Island ada bus antar kota langsung. Ongkosnya 10 RM (Ringgit Malaysia) atau sekitar Rp.30.000.

Genting Island terletak di pegunungan Titiwangsa yang masih asri. Kasino Genting terletak di puncak, di dalam Hotel First World yang memiliki 5 ribu kamar. Untuk mencapai tempat itu, dari terminal bus disediakan gondola besar yang bisa muat 6 orang dewasa. Dari terminal bus menju Hotel First World melewati pemandangan yang indah. Jalan raya meliuk-liuk di bawah, hutan yang asri dan Pagoda Chin Swee yang terkenal.

Chin Swee Temple (kiri) di Genting dilihat dari gondola. (Dok. Pribadi)
Chin Swee Temple (kiri) di Genting dilihat dari gondola. (Dok. Pribadi)
Sampai di Hotel First World, kami dijemput seorang teman yang sudah tinggal di sana selama dua tahun! Bagaimana dia bisa tinggal di Hotel selama dua tahun, punya kisah tersendiri yang sangat menarik, karena teman itu juga bukan orang kaya. Hanya orang yang sangat kaya (konglomerat) yang bisa tinggal 2 tahun di Genting!

Oleh teman tersebut saya diminta untuk masuk antrian yang menuju ke sebuah meja resepsionis. Saya diminta menyiapkan paspor. Ada tiga anak muda memakai jas serupa yang melayani orang-orang yang mengantri. Saya sampai di depan pemuda yang melayani antrian.

Saya menyerahkan paspor yang diminta. Dia memasukan data-data dan memotret saya dengan kamera yang ada di meja, seperti kamera di meja imigrasi. Tidak lama kemudian ia menyerahkan paspor dan sebuah kartu plastik ukuran ATM berisi nama dan foto saya.  

"Ini adalah kartu member di kasino Genting. Di sini ada deposit 20 ringgit yang harus kita mainkan di kasino malam ini juga. Member di Genting juga dapat fasilitas kamar hotel gratis. Tapi di musim liburan begini susah dapat kamar. Semua kamar penuh!" kata teman yang menjemput.

Malam itu kami numpang tidur di kamarnya. Kami tidak mandi karena udara di Genting sangat dingin. Pemandangan di luar dilapisi kabut tebal. Kami mencari makan, setelah itu masuk ke kasino. Oleh teman yang menjemput saya diajari bagaimana caranya main. Kartu mirip ATM yang diberikan di meja resepsionis dimasukan ke mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun