TAHUN TOLERANSI DAN PERDAMAIANÂ
"Dunia dilintasi oleh jalan-jalan yang saling berdekatan dan bergerak terpisah, tetapi yang terpenting adalah jalan itu mengarah pada Kebaikan," Paus Fransiskus
Uskup Ignatius Kardinal Suharyo mengemukakan setidak-tidaknya ada tiga dokumen penting gereja Katolik yang menunjukkan betapa gereja sangat mendukung gerakan-gerakan toleransi. Dekrit gereja atau Pernyataan Sikap terhadap agama-agama bukan Kristiani. Gereja menjunjung martabat manusia dan kebebasan beragama. Implementasi dari sikap ini dapat dilihat dari ditandatanganinya dokumen oleh Paus Fransiskus dan Imam besar dan Rektor Universitas  Al Azhar, Kairo, Ahmed Al-Tayep tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan. Hasil Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, 4 Februari 2019 ini ditindaklanjuti oleh para tokoh agama di Indonesia dengan menulis buku penjelasan terhadap dokumen Abu Dhabi tersebut.
Disamping itu, Ensklik Paus Fransiskus berjudul Frateli Tuti juga berbicara tentang  kemanusiaan dan persaudaraan sosial. "Dokumen-dokumen tersebut perlu dibaca dan dipahami jika kita ingin belajar watak toleransi khususnya dalam praktik," jelas Uskup saat memberi Pengantar dalam acara Talkshow Alumni Katolik Universitas Indonesia (Alumnika UI), 22 Januari 2022. Acara ini diselenggarakan secara virtual dalam rangka mendukung tahun Toleransi dan Perdamaian Dunia. Tema yang diusung XYZ Toleransi dalam Praktik. Â
Ignatius Suharyo menyinggung pula beberapa hal yang masih sering menghambat toleransi dalam masyarakat. Diantaranya agama seringkali dipolitisasi untuk tujuan-tujuan tertentu, sementara pemikiran bahwa agama Katolik adalah minoritas masih juga menjadi kendala.Â
Sebagai salah satu tindakan nyata untuk memperkecil kendala adalah berani melakukan kunjungan ke pimpinan masyarakat, menghadiri peristiwa-peristiwa keagamaan, atau bahkan pernikahan. "Salah seorang imam di KAJ, paroki St. Odilia Citra Raya Tangerang yakni Pastor Felix Supranto telah melakukan hal ini lebih sepuluh tahun. Melalui aktivitas itu Pastor Felix terlibat dalam kegiatan dan keprihatinan masyarakat," jelas Uskup.
Religiusity Index
Tahun 2022 merupakan tahun istimewa saat dicanangkan menjadi tahun toleransi di Indonesia sekaligus menjadi tahun perdamaian sedunia. Paus Fransiskus saat merayakan misa untuk memperingati hari raya Santa Maria Bunda Allah serta Hari Perdamaian Sedunia, menyampaikan homili Tahun Baru dengan tema ibu dan perempuan yang disebutnya menyatukan benang kehidupan.
Sementara Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, menjelaskan tahun 2022 sebagai tahun toleransi yang nantinya akan ada indeks keberagamaan atau religiusity index. Indeks tersebut akan mengukur perilaku keberagamaan di Indonesia dari tahun 2021 hingga tahun 2024. Salah satu tujuan religiusity index ini memberi penilaian atas apa yang pemerintah lakukan dan respons masyarakat terhadap apa yang telah dilakukan.
Toleransi atau Toleran secara bahasa kata berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain (Wikipedia). Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu. Toleransi terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.
Mega Biodiversity