Mohon tunggu...
Matahari Bersinar
Matahari Bersinar Mohon Tunggu... -

Ikutan nimbrung. Saat ini masih jadi tukang baca dan tukang komen. Moga-moga suatu saat nanti bisa ikutan nulis :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Kookaburra dan Animal Rescue di Australia

20 Oktober 2014   19:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terinspirasi tulisan Pak Tjiptadinata soal Tim Rescue di Australia, saya ingin ikutan cerita juga soal pengalaman dengan rescue volunteer di Australia.  Bukan Tim Rescue yang dibuntuti Pak Tjiptadinata kemarin, tetapi Wildlife Rescue.

Ceritanya, Jumat kemarin suami saya melihat seekor kookaburra di dekat kolam belakang rumah (Kookaburra itu burung yang kicauannya seperti bunyi ketawa - keras banget sampai anjing tetangga suka kaget dan ikutan berisik).  Saat itu kita nggak terlalu heran sih karena di belakang rumah memang taman kota, jadi kadang-kadang memang ada yang nyasar ke rumah.  Pernah ada yang nyangkut di jemuran segala. Jadi kita cool-cool aja.

Besoknya paginya dia lihat lagi ke belakang.  Eh, ternyata si Kookie masih di situ juga, cuma pindah dari pojok kiri ke pojok kanan.  Hari itu kita perlu pergi seharian, tetapi begitu pulang, hubby langsung cek ke belakang... dan ketemu si Kookie yang lagi duduk manis di pojokan...

Jadilah malam-malam kita berdua diskusi.  Kalau besok si Kookie masih di situ, bakal kita awasin.  Siapa tahu cedera dan nggak bisa terbang keluar karena tembok sekitar kolam memang lumayan tinggi.

Jadi Minggu pagi-pagi banget hubby keluar untuk ngecek.  Ternyata memang si Kookie masih nangkring di pojok.  Sama hubby dideketin pelan-pelan... dan si Kookie pun terbang.  Naik sekitar 30 cm, terus mendarat lagi. Loh...

Dideketin lagi, terbang lagi, terus... nyemplung kolam!  Walah. Jadi cepet-cepet hubby ambil saringan yang buat bersihin kolam, tapi untungnya Kookie sudah naik sendiri.

Hubby masuk lagi ke rumah, kayaknya udah confirm kalau Kookie terjebak di belakang karena nggak bisa terbang tinggi-tinggi.  Terus dia bilang "Udah 2 harian di belakang kelaparan nggak ya dia?".  "Kasih makan deh," jawab saya.  "Makan apa?" "Kasih kuaci biji bunga matahari doyan kali," jawab saya lagi, keinget jaman dulu burung peliharaan paman saya makannya biji-bijian. "Emang kookaburra doyan kuaci?" "Tau deh, cek aja..."

Pergilah hubby konsultasi sama Mr Gugel, keluar kamar 10 menit kemudian sambil ngoceh kalo Kookaburra ternyata pemakan daging (oops!).  Gak bakal doyan kuaci.  Dan dia sudah telpon Sydney Wildlife supaya kirim orang untuk nolongin si Kookie (http://www.sydneywildlife.org.au/FAQRetrieve.aspx?ID=41684).

Sekitar dua jam kemudian, bel pintu bunyi.  Ternyata volunteer dari Sydney Wildlife sudah datang, bawa keranjang dan kain putih.  Pelan-pelan dia deketin, terus kain putih yang dia bawa ditutupin ke kepala dan badan si Kookie, dibungkus terus dimasukkan ke keranjang.  Dibawa ke tempat teduh, terus diperiksa apakah ada yang cedera.  Sambil meriksa dia menjelaskan apa yang dia kerjakan - katanya kepalanya ditutup supaya nggak kaget.  Bener sih, sejak mulai dideketin sampai dibawa pergi si Kookie sama sekali nggak berontak dan nggak berusaha kabur.  Dan karena katanya dia gak tau Kookie cederanya apa, bakal dibawa ke vet (dokter hewan) untuk diperiksa.  Dia juga bilang kalau kita yang bawa ke vet gak bakal disuruh bayar, nanti vet-nya yang hubungi Sydney Wildlife.

Nggak sampai 10 menit, volunteernya sudah pergi lagi.  Hubby masuk lagi ke dalam rumah (saya dari tadi nonton dari balik jendela).  Dan kita nerusin makan siang sambil ngobrol.

"Yah...!" saya tiba-tiba keinget sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun